Bertemu Mahasiswa Jambi se-Jawa di Yogyakarta, Ini Pesan Gubernur Al Haris

Jambi akan menjadi branding wisata nasional. Kenapa lambat berkembang? Karena transportasi.

Bertemu Mahasiswa Jambi se-Jawa di Yogyakarta, Ini Pesan Gubernur Al Haris
Gubernur Provinsi Jambi Al Haris berdialog dengan mahasiswa tergabung dalam Keluarga Pelajar Jambi (KPJ) se-Pulau Jawa, Jumat (7/6/2024) malam, di Yogyakarta. (sholihul hadi/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Gubernur Provinsi Jambi  Dr H Al Haris S Sos MH mengadakan pertemuan dengan para mahasiswa asal provinsi itu yang sedang menuntut ilmu di Pulau Jawa. Mereka tergabung dalam Keluarga Pelajar Jambi (KPJ).

Pada silaturahmi yang dikemas dalam acara Halal Bihalal dan Diskusi Bersama Mahasiswa Jambi se-Pulau Jawa, Jumat (7/6/2024), di Defrescho Coffee & Bistro Jalan Magelang Yogyakarta, Al Haris memberikan pesan khusus untuk mereka.

“Kita ingin bekerja cepat untuk mendongkrak kemajuan Provinsi Jambi. Adik-adik yang kuliah di Jawa, jangan hanya mengambil ilmunya saja tetapi ambil juga budaya kerja. Kita perlu adopsi cara dan budaya kerja orang Jawa yang gigih dan alot (ulet),” ujarnya.

Sebagai wujud keseriusan membangun wilayahnya ke depan supaya mampu sejajar dengan daerah-daerah lain di Indonesia terutama di Jawa, gubernur yang pernah menjabat Bupati Merangin dua periode sejak 2013 hingga 2021 itu sengaja mengajak sejumlah kepala dinas pada pertemuan tersebut.

Kalah jauh

Turut mendampingi, Ketua TP PKK Provinsi Jambi Ny Hesti Haris. Kedatangan rombongan disambut tarian tradisional Provinsi Jambi oleh beberapa mahasiswi.

Al Haris berharap dari hasil diskusi dengan mahasiswa kali ini bisa diperoleh masukan untuk memajukan Jambi. Diakui, dibanding provinsi-provinsi di pulau Jawa kemajuan pembangunan di Jambi masih kalah jauh.

Sebagai seorang pemimpin dirinya bersikap terbuka dan sangat memerlukan masukan dari kalangan mahasiswa sekaligus ingin menyerap ide-ide besar mereka.

“Saya selalu hadir diundang mahasiswa. Yang rawuh di sini adalah model terbaik dan perlu dicontoh oleh mahasiswa lain. Kami ini juga manusia biasa, hanya Allah SWT menakdirkan untuk memimpin Jambi. Adik-adik punya banyak ide besar yang bisa diterapkan di Jambi,” ungkapnya.

Perlu ditingkatkan

Adapun kunci meraih kemajuan suatu daerah bertumpu pada kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Dia pun mengakui kualitas SDM lulusan universitas di Jambi saat ini masih perlu ditingkatkan lagi.

Malam itu, Al Haris menegaskan komitmennya tidak boleh ada mahasiswa asal Jambi di Jawa terancam kuliahnya hanya gara-gara terkendala biaya.

“Ini termasuk bagian dari tugas kami. Kami siap membantu. Banyak beasiswa termasuk dari Baznas. Yang penting komunikasinya lancar,” tandasnya.

Saat forum dialog dan tanya jawab yang berjalan dinamis tanpa ada sekat antara pejabat dan mahasiswa, utusan KPJ dari Jawa Tengah, DIY, Jawa Barat, DKI Jakarta serta Jawa Timur masing-masing diwakili oleh Bayu Pramudya, Wahyu Akbar, Irwandi Jarot dan Nabila Isma memberikan masukan dan kritik yang positif.

Peternak lokal

Mereka antara lain menyuarakan sektor pariwisata Jambi yang sebenarnya sangat potensial namun sayangnya kurang terekspose. Selain itu, juga terkait dengan perhatian terhadap peternak lokal maupun program beasiswa.

Khusus program infrastruktur, mereka memberikan apresiasi dan dukungan termasuk keberadaan stadion bertaraf internasional yang masih dalam proses pembangunan.

Alhamdulillah, potensi wisata di Jambi luar biasa. Jambi akan menjadi branding wisata nasional. Kenapa lambat berkembang? Karena transportasi. Pesawat Airbus belum bisa masuk. Wisata tanpa transportasi sulit. Berbeda dengan Bali dan Yogyakarta yang transportasinya mudah,” ungkap Al Haris menjawab pertanyaan mahasiswa.

Ketua KPJ Yogyakarta Bayu Pramudya memberikan apresiasi kepada Gubernur Jambi Al Haris atas kehadirannya di Yogyakarta. Jumlah mahasiswa asal Jambi yang kuliah di Jawa sekitar 8 ribu sampai 10 ribu orang.

Ketua Paguyuban Masyarakat Jambi di Yogyakarta, Dr Latif juga memberikan apresiasi serupa. Bagi Pemerintah Provinsi Jambi, mahasiswa merupakan investasi aset bagi kemajuan pembangunan daerah. “Kita bersyukur bisa silaturahmi. Saat berada di Jawa, daerah jangan sampai dilupakan,” pintanya. (*)