Bawaslu DIY Diganjar “Krupuk Mlempem Award”, Massa Tuntut Pemilu Ulang dan Reformasi Jilid 2

Bawaslu DIY Diganjar “Krupuk Mlempem Award”, Massa Tuntut Pemilu Ulang dan Reformasi Jilid 2
Aksi massa di Halaman Kantor Bawaslu DIY. (muhammad zukhronnee ms/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA--Puluhan massa yang tergabung dalam Gerakan Rakyat untuk Demokrasi dan Keadilan (Garda) mendatangi Kantor Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Kamis (22/2/2024).

Kedatangan mereka bukan untuk memberikan ucapan selamat, melainkan untuk memberikan penghargaan satir berupa Kerupuk Mlempem Award kepada Komisioner Bawaslu DIY.

Aksi ini merupakan bentuk kekecewaan massa terhadap kinerja Bawaslu DIY yang dianggap tidak tegas dalam menangani berbagai dugaan kecurangan pemilu. Massa menilai Bawaslu lembek dan tidak becus dalam menjalankan tugasnya, sehingga mereka menganugerahkan Kerupuk Mlempem Award sebagai simbol kinerja Bawaslu yang tidak memuaskan.

Selain memberikan penghargaan satir, massa juga membawa sejumlah spanduk dengan tulisan provokatif seperti "Pilpres Ulang Tanpa Jokowi" dan "Tolak Pemilu Curang". Mereka juga membawa perabotan rumah tangga seperti wajan dan panci untuk dibunyikan sebagai bentuk protes.

Pemilu curang Bawaslu melempem!,” teriak massa dengan penuh semangat di tengah terik matahari.

Rendra Setiawan, perwakilan massa aksi, mengklaim bahwa mereka datang dari berbagai komunitas dan non-partisan. Mereka menuntut KPU diawasi secara ketat dan Bawaslu bertindak secara konstitusional.

Kami melihat Bawaslu tidak melakukan itu, maka aksi ini kami lakukan. Kami memberi dorongan moral, juga kritik, juga tekanan kepada Bawaslu, karena masih ada waktu Bawaslu untuk melakukan sesuatu agar proses demokratisasi di dalam pemilu ini dilaksanakan dengan benar, kata Rendra.

Lebih lanjut, Rendra menegaskan bahwa jika Bawaslu tidak mampu menyelesaikan permasalahan ini, massa menuntut pemilu ulang dan reformasi jilid 2.

Menuntut pemilu ulang, dan di Jogja ini kami kembali menyuarakan reformasi jilid 2. Kami tidak akan berhenti!,” tegasnya.

Mohammad Najib, Ketua Bawaslu DIY, menerima simbolisasi kerupuk melempem dengan lapang dada. Ia menyatakan bahwa aspirasi massa akan menjadi masukan bagi pihaknya untuk meningkatkan kinerja.

Terima kasih atas kehadiran di kantor kami. Yang anda sampaikan sudah kami dengar dan itu menjadi vitamin bagi kami untuk memperbaiki diri untuk terus mengawal pemilu di DIY, kata Najib.

Najib juga menganggap aksi ini sebagai bentuk dukungan kepada Bawaslu untuk bekerja lebih serius. Ia menghimbau masyarakat untuk turut membantu Bawaslu dalam mengawasi jalannya pemilu.

Masyarakat harus mengambil peran. Karena fakta pelanggaran terjadi di mana-mana, tandasnya. (*)