Baru Saja Disumpah, Sarimun Langsung Pimpin Paripurna
KORANBERNAS.ID -- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kebumen Senin (23/9/2019) menggelar 2 rapat paripurna. Rapat pertama dilakukan untuk pengambilan sumpah Sarimun SSy sebagai Ketua DPRD Kebumen, Wakil Ketua DPRD Kebumen Fuad Wahyudi ST, Agung Prabowo SH dan Yuniarti Widayaningsih SE. Pengambilan sumpah dipandu Ketua Pengadilan Negeri Kebumen Sapto Supriyono SH.MH.
Setelah rapat paripurna pengambilan sumpah pimpinan DPRD Kebumen, anggota DPD Kebumen langsung mengikuti rapat paripurna kedua. Rapat paripurna ini merupakan penyampaian Rancangan Peraturan Daerah APBD Perubahan Tahun Anggaran 2019 oleh Bupati Kebumen KH Yazid Mahfudz.
Ketua Sementara DPRD Kebumen Aditya Whisnu Bayu Aji memberi sambutan pengantar sebelum pengambilan sumpah. Aji merupakan anggota Fraksi PDI Perjuangan paling muda.
Setelah rapat paripurna penyampaian Raperda APBD Perubahan tahun anggaran 20219, Sarimun memimpin rapat paripurna dan memandu pengucapan sumpah Miftahul Ulum anggota Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa. Dengan pengucapan sumpah itu, anggota DPRD Kebumen genap 50 orang.
Bupati Kebumen MH Yazid Mahfudz pada pengantar Raperda APBD Perubahan Kabupaten Kebumen tahun anggaran 2019 mengatakan, pendapatan berkurang dibanding dengan APBD Tahun anggaran 2019. Pendapatan APBD Perubahan turun Rp 15,474 miliar, sehingga menjadi Rp 2.790 miliar lebih, dibanding APBD Murni Tahun anggaran 2019 yang mencapai Rp 2.805 miliar lebih. Masih ada defisit anggaran sebesar Rp 193,722 miliar, disebabkan jumlah belanja lebih besar dibanding jumlah pendapatan.
Belanja naik Rp 23,114 miliar lebih, sehingga menjadi Rp 2.984 miliar lebih. Belanja tahun anggaran 2019 Rp 2.960 miliar. Belanja yang mengalami kenaikan, belanja bantuan keuangan kepada pemerintah kabupaten, pemerintah desa dan partai politik. Semula Rp 542,770 miliar menjadi Rp 548,612 miliar. Belanja langsung naik Rp 48,103 miliar lebih menjadi Rp 1.221 miliar lebih.
Kenaikan belanja langsung terjadi pada belanja modal yang naik 6.05 pesen menjadi Rp 425,110 miliar. Belanja langsung untuk gaji pegawai turun 1,96 persen menjadi Rp 104,517 miliar. Belanja tidak langsung sebagian besar untuk belanja pegawai mencapai Rp 1.140 miliar lebih. (yve)