Bantuan Cair, Belanjalah di Warung Tetangga
KORANBERNAS.ID, BANTUL--Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang bersumber dari Dana Desa (DD) mulai dibagikan di Bantul, Kamis (14/5/2020). Launching dilakukan oleh Bupati Bantul Drs H Suharsono di Balai Sumbermulyo, Kecamatan Bambanglipuro. Bantuan ini bersumber dari dana desa, selanjutnya diberikan kepada warga yang tidak menerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Bantuan Sosial Tunai (Bansos) Kementerian Sosial (Kemensos), bantuan program sembako maupun program bantuan pemerintah lainnya.
H. Suharsono dalam sambutannya berharap, masyarakat yang menerima BLT-DD agar dapat menggunakan bantuan ini dengan sebaik-baiknya.
“Kalau bisa gunakan untuk belanja di warung tetangga, agar mereka ikut merasakan manfaat bantuan yang bapak dan ibu terima. Sehingga menggerakkan ekonomi warga di Bantul. Gunakanlah uang bantuan dengan mengutamakan kebutuhan pokok,” kata Bupati.
Bupati juga berpesan kepada seluruh pihak, untuk ikut memantau, mengawasi penyaluran BLT-DD agar tepat sasaran, tepat guna dan tepat manfaat untuk keluarga yang terdampak Covid-19.
Lurah Desa Sumbermulyo Ani Widayani MIP mengatakan, untuk
penerima BLT-DD di Desa Sumbermulyo, berjumlah 228 orang.
“Alokasi anggaran penanganan Covid-19 adalah 30 persen hingga 35 persen dari APB Desa. Ini tidak mengganggu jalannya pemerintahan di desa. Karena diambilkan dari pos anggaran yang tidak mungkin dilaksanakan saat Covid-19. Misalnya saja program pemberdayaan masyarakat. Kemudian anggaran tersebut digeser untuk penangaanan Covid-19, melalui mekanisme Musyawarah Desa Khusus (Musdesus),” terangnya.
Begitupun, untuk daftar penerima di Sumbermulyo sudah melalui Musdesus yang diawali dengan pra Musdes. Nama penerima dicermati agar tidak bertumpuk bantuan pada satu orang.
Terpisah, Sekretaris Daerah Bantul Drs H Helmi Jamharis MM yang juga Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bantul mengatakan, sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 40 tahun 2020, bahwa pemerintah desa harus mengalokasikan Dana Desa (DD) dari APBN untuk dimanfaatkan dalam penanganan Covid-19.
Diantaranya dana diperuntukan bagi pendirian rumah karantina, pemenuhan hand sanitizer dan disiinfektan . Dipergunakan juga untuk padat karya tunai, serta program Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi KK miskin yang merupakan Jaring Pengaman Sosial (JPS).
Adapun besaran prosentase yang mendapatkan DD Rp 800 juta- Rp 1,2 miliar maksimal 30 persen ada 54 desa. Jika di atas Rp 1,2 miliar maksimal 35 persen ada 21 desa.
Setelah melakukan pencermatan kondisi keuangan desa di Bantul, maka terkumpul dana Rp 33 miliar BLT DD yang berasal dari 75 desa. Nantinya akan diberikan kepada 18.445 KK. Awalnya terkumpul dana Rp 35,7 KK. Namun ada revisi karena sudah ada yang tercover Bantuan Sosial Tunai (BST) Kemensos sehingga datanya berubah.
Mereka yang mendapatkan adalah KK yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Syaratnya yang bersangkutan bukan penerima Program Keluarga Harapan (PKH), bukan penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), bukan penerima bansos tunai dari Kementerian Sosial (Kemensos) serta bukan penerima program kartu pra kerja atau program yang lain.
“DTKS kan ada yang menerima PKH,BPNT, kartu sembako ataupun Bansos Tunai Kementerian Sosial. Nah mereka yang menerima BLT DD ini tidak boleh dobel dengan program yang lain,” katanya.
Bagi yang nanti tidak tercover program apapun, pihaknya akan mengupayakan bantuan dari sumber anggaran yang lain dari APBD Bantul yang diberi nama program “Sapu Jagad”. (SM)
DTSK Kabupaten Bantul : 149.118 KK
Penerima PKH dan BPNT : 47.250 KK
Penerima PKH saja :11.667 KK
Penerima BPNT saja : 35.472 KK
Penerima kartu sembako : 20.469 KK
Penerima Bansos Kemensos : 22.476 KK
Jadi total yang menerima manfaat: 122.850 KK.
27.086 KK yang belum menerima akan diakses menggunakan pakai BLT Dana Desa (DD) dan program yang lain.
*Sumber: Sekda Bantul