Bandara Kulonprogo Dibuka Lagi, Beroperasi Secara Terbatas

Bandara Kulonprogo Dibuka Lagi, Beroperasi Secara Terbatas

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA – Sempat ditutup beberapa lama akibat pandemi virus Corona atau Covid-19, Yogyakarta International Airport (YIA) Kulonprogo dibuka lagi. Namun demikian operasional bandara baru itu masih terbatas..

“Penerbangan sudah dibuka lagi, hanya melayani maskapai tertentu,” kata Sutedjo, Bupati Kulonprogo, Minggu (10/5/2020).

Di sela-sela menerima kunjungan silaturahim Ketua Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila (PP) DIY, Faried Jayen Soepardjan, di Rumah Dinas Bupati Kulonprogo, Sutedjo menjelaskan operasional bandara dikawal tim khusus dipimpin langsung General Manager YIA PT Angkasa Pura I, Agus Pandu Purnama.

“Ada tim khusus. Pak Pandu menyiapkan kerja sama dengan berbagai lini,” ujarnya soal antisipasi penyebaran Covid-19.

Menurut bupati, belum tentu penumpang yang turun di Kulonprogo merupakan warga asal kabupaten ini. “Passenger belum tentu orang Kulonprogo. Memang ada satu dua pekerja migran Indonesia pulang ke Kulonprogo,” ujarnya.

Biasanya, lanjut dia, apabila terdapat pekerja migran pihaknya langsung menerima informasi. “Kita langsung dapat informasi dari jaringan kita, kemudian kita sikapi, dijemput dan isolasi mandiri 14 hari,” ungkapnya.

Dirinya sangat bersyukur bandara baru berada di wilayah Kulonprogo. “Kita senang bandara ada di Kulonprogo,” tambahnya.

Lebih jauh Sutedjo memaparkan pelaksanaan program percepatan penanganan Covid-19 di kabupaten ini. Selama masa tanggap darurat dua bulan terakhir, dia mengakui kedatangan warga dari luar Kulonprogo cukup berpengaruh.

“Pendatang atau pulang kampung atau mudik sebelum dilarang atau setelah dilarang tapi bisa lolos, misalnya, sampai kemarin mencapai 5.494 orang,” ungkapnya.

Berdasarkan data yang masuk hingga Sabtu (9/5/2020) malam jumlah ODP (Orang dalam Pemantauan) ada 1.419. Sedangkan Pasien dalam Pengawasan (PDP) 71 orang.

“Mereka belum diketahui positif Corona atau bukan, tetapi sudah menjadi PDP. Pasien itu belum tentu dirawat di rumah sakit, bisa di Puskesmas dan bisa juga di rumah,” kata dia.

Dari 71 orang PDP, 17 orang dirawat di sejumlah rumah sakit seperti RSUD Wates dan RSUD Nyi Ageng Serang, RSUP Dr Sardjito maupun RSPAU Hardjolukito.

“Dari 71 orang itu yang sudah pulang 39 orang. Dari jumlah total PDP, yang meninggal 8 orang. Bukan pasien positif Covid-19 lho tetapi karena penyakit macem-macem. Selama ini, dari delapan orang itu kebanyakan lansia. Sebelum ada Corona mereka sudah punya penyakit bawaan,” kata Sutedjo.

Saat ini, pasien positif Covid-19 di Kulonprogo tercatat 7 orang, sejumlah enam orang masih dirawat di rumah sakit. “Satu orang pasien sembuh dan pulang. Itu pasien positif kasus pertama bayi umur empat bulan ketularan dari orang tuanya yang baru saja bepergian ke kota S di Jawa Tengah. Saya tidak sebutkan kotanya,” paparnya.

Dari tujuh orang pasien positif, tidak ada yang meninggal alias nol. “Saya mohon doa, mereka yang dirawat segera keluar swab-nya hasilnya negatif sehingga bisa pulang ke rumah,” kata dia.

Pada bagian lain Sutedjo menyampaikan bantuan sosial (bansos) bagi warga terdampak Corona sudah dibagikan, berupa bantuan sembako, BPNT (Bantauan Pangan Non Tunai), e-Warung dan bantuan dari dana desa.

“Hari Sabtu dan Minggu kita mulai menyalurkan Bantuan Sosial Tunai (BST) Kementerian Sosial sebesar Rp 600 ribu setiap bulan berlaku tiga bulan,” tambahnya.

Secara bergiliran bantuan disalurkan di Kapanewon (Kecamatan) Wates, Nanggulan, Girimulyo, Temon hingga menjangkau 12 kecamatan di kabupaten ini. (sol)