Bambang Soesatyo Mundur, Kader Golkar DIY Syukuran

Bambang Soesatyo Mundur, Kader Golkar DIY Syukuran

KORANBERNAS.ID – Mundurnya Bambang Soesatyo dari bursa calon ketua umum Partai Golkar disambut syukuran oleh para kader partai tersebut, Minggu (6/10/2019), di Graha GPC Imogiri Bantul.

Langkah itu dinilai sebagai semacam political wisdom dari kader terbaik partai tersebut demi iklim politik dan suasana sejuk menjelang digelarnya musyawarah nasional (munas) yang dijadwalkan berlangsung Desember 2019.

"Bagaimana kita harus menempatkan kepentingan nasional di atas kepentingan kelompok atau pribadi," kata Happy Bone Zulkarnain, Ketua Koordinator Bidang Hankam DPP Partai Golkar.

Kepada wartawan si sela-sela menghadiri acara syukuran, didampingi anggota DPR RI Gandung Pardiman dia menyampaikan semua pihak memberi apresiasi positif atas mundurnya Bambang Soesatyo sehingga munas akan memberikan kesejukan secara nasional.

Sedangkan Gandung Pardiman merasa yakin Golkar akan merebut kemenangan pada 2024.

Ketua Ekonomi Kreatif DPP Golkar Riky Rahmadi menambahkan mundur sebagai calon ketua umum merupakan budaya baru. Ini bisa jadi model semangat membangun persatuan dan kesatuan.

"Dalam membangun soliditas partai dibutuhkan ketenangan. Kemarin sempat tersobek,sekarang kami rajut kebersamaan kembali. Kami yakin di bawah kepemimpinan Pak Airlangga Hartarto, Golkar menjadi besar. Ini momentum bagus dan diharapkan menular ke kader-kader yang lain," katanya.

Di bawah kepemimpinan Airlangga awalnya Golkar diprediksi meraih 6 persen atau 7 persen ternyata meraih 12 persen atau posisi kedua pada pemilu legislatif 2019.

Lebih jauh Ketua Dewan Pertimbangan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar DIY Gandung Pardiman mengaku sempat galau mengamati perkembangan perebutan calon ketua umum DPP Partai Golkar yang menggelisahkan kader di tingkat bawah.

Dia mengatakan acara syukuran ini spontanitas. “Setiap malam Jumat kami selalu berdoa agar Golkar tetap kuat akarnya," kata Gandung.

Menurut dia, bersatunya dua caketum merupakan momen yang spesial bagi Golkar DIY dan Indonesia. "Pak Bambang Soesatyo mendukung Arilangga Hartarto, itu membuat adhem," tambahnya.

Belajar dari pengalaman, setiap munas Golkar selalu pecah melahirkan anak berupa partai politik baru, Gandung tidak ingin hal itu terjadi lagi.

Hingga sekarang Golkar masih disegani di tingkat nasional maupun akar rumput. Buktinya, kata dia,  sembilan dari sepuluh fraksi di MPR mendukung Bambang Soesatyo sebagai Ketua MPR.

"Hanya Gerindra, anak dari Partai  Golkar itu yang tidak menginginkan kader Golkar menjadi ketua MPR," kata Gandung. (sol)