Bahas Dinamika Musik Rock di Bincang Malam LT RadioNet

Bahas Dinamika Musik Rock di Bincang Malam LT RadioNet

KORANBERNAS.ID,YOGYAKARTA - Tiga tokoh musik Yogyakarta hadir dalam Bincang Malam LT RadioNet. Mereka adalah Fauzan vokalis Anterock, Lady rocker Lia Yures dan budayawan sekaligus pengamat musik Edo Nurcahyo.

Direktur program Bincang Malam LT RadioNet, Latief Noor Rochmans mengatakan program ini disiarkan langsung di LT RadioNet melalui kanal YouTube Lemah Teles official, Isye Dewi dipercaya sebagai moderator di sepanjang acara.

"Acara yang saya gagas bersama Trisna Bravista ini dilaksanakan karena terinspirasi meningkatnya gairah musik rock di Yogyakarta," ujarnya dalam keterangan tertulis Rabu (5/4/2023).

"Kemarin para senior berkumpul, reuni dan pentas bareng. Yang datang banyak, dari berbagai kalangan. Realitas ini mengingatkan peta panggung rock Yogyakarta tahun 1980-an hingga 2000-an. Bincang Malam bertema 'Dinamika musik rock Yogyakarta' mengupas itu," ungkap Latief Noor Rochmans yang dikenal sebagai pengamat musik cadas.

Tiga narasumber tersebut, kata Latief Noor Rochmans, dipilih karena punya pengalaman dan wacana tentang musik rock yang bisa diungkap kepada masyarakat.

Fauzan sebagai penyanyi panggung yang kenyang pengalaman. Hingga di usia ke-55 tahun, Fauzan masih aktif ngeband. Terutama dengan bandnya Anterock yang kerap membawakan lagu-lagu God Bless, Deep Purple, Queen dan lain sebagainya.

Lebih lanjut Latief menjelaskan bahwa Edo Nurcahyo pernah menjadi manajer beberapa band cadas. Di antaranya Speed Nez, Sewu Seket, Rock Power. Edo juga sering menggelar event rock. Sedangkan Lia Yures adalah lady rocker terbaik Yogya.

"Mereka berkontribusi terhadap kancah rock Yogyakarta. Tak salah kalau kita mendengarkan pandangan, komentar atau saran mereka untuk kemajuan musik rock di Yogyakarta," tambah Latief.

Dalam Bincang Malam LT RadioNet tersebut, Edo menyebut, bergairahnya musik rock di Yogya dulu hingga sekarang, tidak hanya ditentukan musisi. Juga pendukung lain. Salah satunya media massa.

"Indonesia pada tahun 1970-an punya Denny Sabri dan Benz Leo, wartawan musik. Di Yogya juga ada wartawan yang khusus menulis musik rock. Peran media sangat signifikan dalam menggairahkan musik rock. Ini harus dicatat dan diingat," ungkap Edo.

Di Yogya, kata Edo, semangat para rocker senior sangat melimpah. Pentas Rock Kangen menyulutkan semangat. "Secara skill, rocker tua kemarin (tampil di Rock Kangen, 20 Maret 2023) sudah oke. Yang lain sudah pas," imbuhnya.

Sementara itu vokalis Antares, Fauzan menilai kondisi musik rock di Yogya saat ini makin giat. Aura rocknya semakin keluar. Fauzan menunjuk pentas Rock Kangen gelaran Komunitas Classic Rock Yogyakarta.

"Musik rock layaknya sebuah seni. Ketika sudah ditampilkan, akan menjadi sebuah seni pertunjukan. Di situ tak hanya dari talent, juga yang lain. Rocker bisa musisi serta pelaku hal yang terkait rock," ungkap pengidola Rob Halford, vokalis Judas Priest itu.

Lia Yures menambahkan, musik rock punya makna sangat dalam dalam kehidupan. "Bikin lebih sehat. Yang tua, dengan bermusik tak lagi merasa tua. Positif. Bisa mengekspresikan diri," papar Lia.

Banyak pentas band dunia di Yogyakarta, seperti Helloween, Skid Row, DragonForce, Megadeth, Dream Theatre, Scorpions, Extreme, Whitesnake, di mata Lia bisa menambah semangat.

"Bagi para rocker, itu harus ditonton untuk makin menyemangati berkarya lagi. Berkarya tak kenal usia. Sampai kapanpun," tandas Lia.

Trisna Bravista, Teknik & Montage Bincang Malam LT RadioNet menjelaskan, acara Bincang Malam akan digelar rutin seminggu sekali, dengan tema dan narasumber berbeda.

"Ini acara berbagi wacana yang diharap bisa bermanfaat bagi siapa saja. Tema tidak harus musik, bisa apa saja," kata Trisna.(*)