APBD Sleman 2021 Masih Diprioritaskan untuk Penanganan Covid-19

APBD Sleman 2021 Masih Diprioritaskan untuk Penanganan Covid-19

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Penanganan wabah Covid-19 masih menjadi prioritas Pemerintah Kabupaten Sleman dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sleman tahun 2021. Selain sektor kesehatan, alokasi anggaran juga difokuskan pemulihan ekonomi akibat pandemi.

"Tahun 2021, prioritas anggaran masih untuk penanganan Covid-19, baik menyangkut kesehatan maupun pemulihan ekonomi," kata Haris Sutarta, Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Sleman, Jumat (18/12/2020).

Selain itu, ada beberapa program kesehatan yang dinilai penting juga dialokasikan lagi pada tahun depan. Pada APBD 2020 ada 8 program yang menjadi prioritas meliputi ekonomi, kemiskinan, pendidikan, kesehatan, kebudayaan, infrastruktur, lingkungan hidup, dan pelayanan publik.

Dari 8 bidang itu, kesehatan menempati urutan ketiga dengan nilai anggaran Rp 250 miliar diperuntukkan 8 program. Paling tinggi adalah pelayanan publik dengan perencanaan 58 program senilai Rp 1.037,37 miliar, disusul lingkungan hidup sebesar Rp 308,37 miliar dengan sasaran 27 program.

"Penanganan Covid-19 termasuk didalam alokasi Rp 250 miliar. Pada tahun 2020, kegiatan program kesehatan semuanya terserap, tidak ada yang tertunda," tutur Haris.

Haris juga merinci, penanganan Covid-19 tahun ini menghabiskan anggaran Rp 116,37 miliar. Realisasinya, untuk penanganan dampak ekonomi sebesar Rp 53,94 miliar dari total anggaran Rp 55,17 miliar, dan jaring pengaman sosial senilai Rp 20,55 miliar dari alokasi Rp 41 miliar. Lainnya adalah bidang kesehatan yang sampai pertengahan Desember ini terealisasi Rp 41,88 miliar atau sekitar 54 persen dari total biaya Rp 77,32 miliar.

Terkait capaian PAD 2020, Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan, capaiannya sebesar 107 persen dari target setelah perubahan. "Target awal sebelum ada pandemi adalah Rp 944,48 miliar. Namun setelah ada perubahan, diturunkan menjadi Rp 676,74 dan terealisasi Rp 724,41 miliar," kata Sri Purnomo.

Capaian yang melebihi target ini paling banyak bersumber dari pajak daerah dengan jumlah Rp 461,56 miliar. Sedangkan retribusi daerah menyumbang perolehan Rp 36,57 miliar. (*)