Ribuan Pelaku UMKM Divaksin di Rest Area

Ribuan Pelaku UMKM Divaksin di Rest Area

KORANBERNAS.ID, GUNUNGKIDUL – Sebagai upaya menekan penyebaran virus Corona, kegiatan vaksinasi terus digencarkan. Selama dua hari hingga Rabu (4/8/2021) ribuan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kapanewon Saptosari Gunungkidul mendapatkan vaksin secara massal.

Kegiatan yang dilaksanakan sejak Selasa (3/8/2021) ini menempat di kawasan rest area Saptosari wilayah Padukuhan Sumuran Kalurahan Kepek  Kapanewon Saptosari, dan ditinjau langsung Bupati Gunungkidul Sunaryanta.

Ikut mendampingi, Kepala Dinas Koperasi UKM Widagdo, Wakil Ketua Kadin DIY Robby Kusuma Harta, Panewu Saptosari Djarot Hadiatmojo, Kapolsek Saptosari AKP Awal Mursayanto dan pejabat yang lain.

Menurut Kepala Dinas Koperasi UKM, Widagdo dan Panewu Saptosari Djarot Hadiatmojo, vaksinasi ini dengan target 1.500 UMKM di semua kalurahan wilayah Kapanewon Saptosari. “Kami harapkan target ini bisa terpenuhi, dan ternyata kegiatan ini juga mendapat sambutan positif pelaku UMKM,” kata Widagdo.

Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengapresiasi Dinas Koperasi dan UKM serta Kapanewon Saptosari yang mampu bersinergi melaksanakan vaksinasi pelaku usaha. “Ini sebuah terobosan yang sangat baik. Masyarakat yang akan melakukan vaksin, tidak perlu jauh-jauh, tetapi kita dekatkan pelayanannya,” katanya.

Diakui, Pemkab Gunungkidul terus berupaya agar target pemerintah pusat sebanyak 70 persen warganya di vaksin, bisa tercapai. “Makanya berbagai upaya kita lakukan. Vaksinasi tidak hanya di puskesmas, tetapi di balai kalurahan, tempat wisata dan lokasi strategis lainnya, sebagaimana di rest area Saptosari ini,” tambah Sunaryanta.

Untuk Gunungkidul, menurut Sunaryanta hingga kini baru 31 persen warganya yang mendapatkan vaksin. Karena masih jauh dari target, pihaknya berharap agar keterlibatan dan peran aktif masyarakat sangat diharapkan.

“Selain vaksinasi, tidak kalah pentingnya kita harus tetap mematuhi protokol kesehatan. Ini menjadi salah satu kunci Gunungkidul bebas penularan Covid-19,” kata dia. (*)