Angka Positif Covid-19 di DIY Melonjak

Angka Positif Covid-19 di DIY Melonjak

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Angka pasien positif Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Rabu (25/3/2020), melonjak tiga kali lipat. Hari sebelumnya dari  98 pasien yang telah dilakukan periksa atau swab data menunjukkan 30 orang dinyatakan negatif,  6 pasien positif, sembuh 1 orang dan meninggal 1 orang dan masih dalam proses sebanyak 62 orang.

Hari ini total data Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di wilayah DIY sudah diperiksa 115 orang, dengan hasil negatif sebanyak 33 orang, 18 orang positif Covid-19 (satu pasien sembuh dan tiga orang meninggal) serta dalam proses antrean 64 orang.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes DIY, Berty Murtiningsih, menyatakan kasus positif Corona di Sleman bertambah enam orang, Bantul satu orang, Kota Yogyakarta dua orang, Gunungkidul satu orang dan Kulonprogo satu orang. Satu kasus positif lainnya dari Kebumen Jateng.

Dari tambahan 12 kasus baru, dua di antaranya meninggal dunia. Yakni pasien ke-10, laki-laki 69 tahun dari Depok, Sleman yang diisolasi di RS Bethesda.

Satu pasien meninggal lainnya kasus ke-17, laki-laki 54 tahun dari Kebumen Jawa Tengah. Pasien itu selama ini dirawat di RS Panti Rapih.

Peningkatan hari ini tak lain karena hasil uji lab dari pasien yang berada dalam antrean baru diketahui hasilnya. Kekosongan primer pengujian yang dialami Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Yogyakarta beberapa waktu lalu membuat grafik perhitungan data yang dimiliki Pemprov DIY landai.

kepala BBTKLPP DIY, Irene, menambahkan hasil yang muncul hari ini merupakan pemeriksaan sampel yang masuk dari tanggal 18 hingga 21 Maret 2020.

Keterlambatan ini karena sampel sempat menumpuk akibat kosongnya primer dalam beberapa hari lalu, sehingga hari ini keluarnya hasil secara bersamaan.

"Meski demikian, sampel yang masuk semua dalam kondisi bagus, dalam arti layak sesuai standar pemeriksaan," terangnya.

Dengan hasil positif yang cukup signifikan artinya rumah sakit sudah makin kuat dalam mendiagnosa kasus lebih awal, sehingga kasus yang masuk RS benar-benas kasus yang mengarah ke Covid-19. (sol)