Anggota DPR Vita Ervina Berikan Bimtek Optimalisasi Potensi Sektor Perkebunan

Anggota DPR Vita Ervina Berikan Bimtek Optimalisasi Potensi Sektor Perkebunan
Vita Ervina menghadiri pembukaan Bimtek Optimalisasi Potensi Sektor Perkebunan di Kabupaten Purworejo. (wahyu nur asmani ew/koranbernas.id)
Anggota DPR Vita Ervina Berikan Bimtek Optimalisasi Potensi Sektor Perkebunan

KORANBERNAS.ID, PURWOREJO – Vita Ervina, anggota Komisi IV DPR RI Daerah Pemilihan Kota dan Kabupaten Magelang, Kabupaten Purworejo, Wonosobo dan Temanggung, memberikan Bimbingan Teknis (Bimtek) Optimalisasi Potensi Sektor Perkebunan Jumat (5/5/2023), di Hotel Sanjaya Inn Purworejo.

Peserta adalah perwakilan kelompok tani dari Kecamatan Loano dan Kecamatan Bener. Adapun narasumber Ari Sulistyani (Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Purworejo) serta Albertus Dwi Widyatmojo (praktisi perkebunan).

“Perekonomian Kabupaten Purworejo Jawa Tengah ditopang oleh 17 sektor, di antaranya sektor pertanian, kehutanan dan perikanan yang memiliki kontribusi terbesar dalam pembentukan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB),” ujarnya.

Disebutkan, PDRB menurut harga yang berlaku dari tahun 2014 sampai 2018 cenderung menurun, yaitu PDRB tahun 2014 sebesar 25:97 persen, tahun 2015 sebesar 26:08 persen, tahun 2016 sebesar 25:40 persen, tahun 2017 sebesar 24:15 persen dan tahun 2018 sebesar 23:60 persen.

“PDRB merupakan salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu daerah dalam suatu periode tertentu, baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan,” ungkapnya.

Melihat kondisi tersebut, anggota Komisi IV DPR RI yang membidangi pertanian, kehutanan dan perikanan berusaha mendorong pertumbuhan sektor perkebunan.

Pihaknya memberikan bimtek kepada warga agar termotivasi menciptakan pertanian dan perkebunan secara maju, mandiri dan modern.

"Kami mendorong peningkatan perkebunan untuk kopi, cokelat dan kelapa. Saya berharap dengan mengoptimalkan potensi hasil unggulan perkebunan untuk kopi, cokelat dan kelapa, masyarakat semakin sejahtera," kata Vita.

Dengan bimtek tersebut diharapkan hasil perkebunan cokelat meningkat. Petani cokelat bisa mendapatkan bimbingan mengolah cokelat menjadi bahan baku setengah jadi. Selama ini petani cenderung menjual cokelat mentah, tanpa diolah terlebih dahulu.

"Jangan lagi mengekspor cokelat mentah (dijual mentah), sementara masyarakat mengimpor cokelat berbentuk bahan baku setengah jadi," jelasnya.

Hasil lainnya seperti kopi dan kelapa di Kabupaten Purworejo, menurut Vita,  sudah bagus hanya perlu peningkatan.

"Kopi hasilnya sudah bagus dan sudah melakukan ekspor. Hanya saya berharap memanennya petik yang kopi merah, kualitasnya lebih baik," lanjut Vita.

Jayadi mewakili Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Purworejo menambahkan, kelapa di Kabupaten Purworejo cukup bagus.

"Pengolahan kelapa di Kabupaten Purworejo dikelola UMKM di tiap kecamatan, bekerja sama dengan Koperasi Srikandi untuk pengolahan gula semut. Gula semut menjadi produk unggulan dan sudah ekspor," jelas Jayadi.

Sedangkan pengolahan gula aren banyak dilakukan oleh petani di Kecamatan Bener dan Loano. Sementara pengolahan gula Jawa menyebar di beberapa kecamatan. (*)