Anggota DPR RI Sukamto Gelar Edukasi Obat dan Makanan

Seseorang memiliki kekayaan sebanyak apapun tidak ada artinya apabila tubuhnya tidak sehat.

Anggota DPR RI Sukamto Gelar Edukasi Obat dan Makanan
Anggota Komisi IX DPR RI, Sukamto, memberikan pengarahan pada kegiatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi Obat dan Makanan, Kamis (25/4/2024), di Kalurahan Condongcatur Sleman. (sholihul hadi/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Untuk kesekian kalinya, anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Sukamto, kembali menggelar kegiatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi Obat dan Makanan.

Bersama Badan POM dalam hal ini Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BB POM) di Yogyakarta, kegiatan itu berlangsung di Kantor Kalurahan Condongcatur Depok Sleman, Kamis (25/4/2024).

“Sumber kesehatan itu tergantung dari makanan dan minuman. Kesehatan adalah segala-galanya. Hebatnya kayak apa, pangkatnya setinggi apapun, jadi Kapolsek, Danramil, Panewu Pak Lurah, Pak RT, Pak RW, Pak Dukuh, kalau tidak sehat maka tidak ada artinya.  Ke depan, kita semua harus tetap menjaga kesehatan,” ungkap Sukamto.

Memberikan pengarahan, sambutan sekaligus memandu jalannya diskusi, Sukamto menyatakan seseorang memiliki kekayaan sebanyak apapun tidak ada artinya apabila tubuhnya tidak sehat.

Pemilik klinik kesehatan yang melayani cuci darah itu merasa prihatin sekaligussedih tatkala menyaksikan banyak pasien antre cuci darah akibat gagal ginjal.

Diah Tjahjonowati dari BBPOM di Yogyakarta memberikan edukasi. (sholihul hadi/koranbernas.id)

Itu sebabnya, politisi senior ini sangat peduli terhadap semua aspek yang berkaitan dengan kesehatan. Ini diwujudkan dengan beragam program kesehatan yang dibawa ke Yogyakarta, termasuk kegiatan edukasi dan sosialisasi siang itu yang diikuti ratusan peserta terdiri dari para ketua RT dan RW, kader kesehatan serta tokoh agama.

“Kebetulan saya di Komisi IX DPR RI. Apapun yang menyangkut kesehatan di seluruh Indonesia menjadi urusan saya, termasuk BPJS Kesehatan. Banyak yang mengadu, BPJS-nya tidak laku. kalau ada yang kesulitan tentang BPJS hubungi saya,” kata Sukamto.

Dalam kesempatan itu, Diah Tjahjonowati mewakili Bagus Heri Purnomo selaku Kepala BBPOM di Yogyakarta menjelaskan mengenai pengawasan terhadap produk obat, makanan, kosmetik, suplemen, rokok maupun jamu tradisional serta fitofarmaka.

Harapannya, masyarakat menjadi konsumen yang cerdas sehingga merasa memiliki tanggung jawab ikut melakukan pengawasan, supaya produk-produk pangan yang beredar terjamin aman. Makanan disebut tidak aman apabila dilihat dari rasa, warna dan baunya sudah menyimpang.

Selain secara sekilas menerangkan penggolongan obat maupun cara mengecek izin edarnya, Diah juga berpesan agar masyarakat mewaspadai produk obat palsu yang beredar di pasaran.

Perlu diwaspadai pula jamu tradisional cespleng mengandung Bahan Kimia Obat (BKO). Selain itu, juga perlu ada pengawasan terhadap obat-obatan jenis tertentu yang disalahgunakan oleh sebagian kalangan remaja. “Harganya tidak seberapa tetapi bisa menyebabkan fly,” ujar Diah seraya berharap peran orang tua untuk mengawasi putra-putrinya. (*)