Album Foto untuk Ibu-ibu Multitasking
KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Siapa sangka lembar demi lembar foto yang menyimpan ragam kenangan ternyata bisa menularkan emosi positif bagi yang melihatnya? Terlebih bagi kaum ibu, mengabadikan suatu momen merupakan hal yang penting. Pasalnya, tidak ada satupun ibu yang tidak multitasking.
Psikolog Vera Itabiliana mengatakan, ibu yang multitasking akan mudah pikun karena tidak fokus. Ketika teringat sesuatu, harus langsung dilakukan agar tidak lupa.
"Dengan mengabadikan momen, akan membantu memori mengingat momen-momen berharga bagi ibu-ibu multitasking. Saat melihat foto itu, maka emosinya akan ada lagi," papar Vera di depan ibu-ibu peserta ID Photobook Talk 2020 di Peacumber Cafe, Nologaten, Yogyakarta, Jumat (24/1/2020).
Selain psikolog, acara yang dihadiri kaum ibu millenial ini juga menghadirkan Cindry Wahyuni, isteri Bani Seventeen, sebagai pembicara. Dalam kesempatan ini Cindry menyampaikan pentingnya mengabadikan momen berharganya yang dapat menjadi penguat saat kondisi sulit dan pengingat untuk terus bersyukur kepada Tuhan.
"Di awal kepergian mas Bani, saya enggak mau sama sekali liat fotonya, karena pasti nangis. Tapi sekarang saya justru bersyukur karena sudah sempat mengabadikan momen-momen itu. Padahal momen biasa aja, ya... paling cuma bercanda di rumah. Tapi sekarang, saya bersyukur foto mas Bani banyak. Bisa saya cetak dan saya simpan buat anak anak nanti," paparnya.
ID Photobook Talk, dihelat oleh perusahaan digital di bidang percetakan foto ID Photobook yang berdiri sejak tahun 2016. Awalnya, ID Photobook didirikan sebagai bentuk kepedulian terhadap para ibu dalam mengabadikan momen berharganya dengan cara yang mudah, harga yang hemat, dan dapat diandalkan.
Menurut CEO ID Photobook, Afrig Wasiso, mencetak foto masih merupakan salah satu cara dalam mengabadikan momen berharga. Dalam kesempatan ini, ID Photobook meluncurkan produk terbarunya yaitu varian buku foto yang bernama Diana. Yaitu, sebuah buku foto berukuran besar yang bisa memuat foto banyak dengan harga terjangkau.
Acara kali ini, menurut Afrig, sengaja mengajak ibu-ibu. Alasannya, ibu itu setiap harinya, bahkan setiap jamnya, banyak sekali momen, terutama antara mereka bersama anaknya. Ia berharap hal ini bisa dijadikan momen yang nanti bisa dikenang bareng. Mungkin sekarang belum terlalu terasa, namun setelah berjalan setahun-dua tahun saat dilihat lagi fotonya, pasti emosinya akan berbeda.
"Ketika saat ini semakin banyak orang yang bisa membuat album foto serupa, kami justru merasa senang, karena market akan makin edukasi. Jika sebelumnya kami melakukan edukasi sendiri, sekarang ada teman-teman lain yang memberikan edukasi kepada masyarakat," pungkasnya. (eru)