Akibat Pandemi, KPU Gunungkidul Tak Berani Pasang Target Tinggi

Akibat Pandemi, KPU Gunungkidul Tak Berani Pasang Target Tinggi

KORANBERNAS.ID, GUNUNGKIDUL – Karena masih pada masa pandemi Covid-19, partisipasi pemilih pada Pilkada Gunungkidul diperkirakan akan anjlok. Untuk itulah KPU Gunungkidul tidak memasang target tinggi.
 
“Meskipun KPU RI menargetkan partisipasi pemilih Pilkada mencapai 77 persen, namun kami hanya berani menargetkan 72 persen. Mudah-mudahan bisa tercapai,” kata Ahmadi Ruslan Hani, Ketua KPU Gunungkidul, Senin (21/9/2020). Menurutnya, faktor yang menjadi pertimbangan diantaranya pandemi Covid-19.
 
Pada Pilkada tahun 2015 lalu, angka partisipasi hanya sebesar 70,10%. Oleh karenanya di Pilkada tahun ini pihaknya hanya mematok target pemilih sebanyak 72%.

Hani tidak menampik angka ini lebih rendah dibandingkan dengan target dari KPU RI sebesar 77%. Selain itu, target ini juga lebih kecil dari partisipasi Pileg tahun 2019 yang capainnya lebih dari 80%.

“Kami sesuaikan kondisi berdasarkan tren dari partisipasi di Pilkada di periode-periode sebelumnya. Memang dilihat dari tren, jumlah partisipasi Pemilu legislatif lebih tinggi dibanding Pilkada,” katanya.
 
Menurut dia, target dari KPU RI disusun sebelum adanya pandemi Corona. Hani pun menilai target yang dipatok KPU Gunungkidul lebih realistis untuk dicapai. Dengan adanya pandemi Corona membuat KPU harus membuat terobosan dalam upaya mensosialisasikan Pilkada ke masyarakat. Jika di waktu normal, sosialisasi bisa dilakukan dengan mengajak masyarakat melalui even seni dan budaya, sehingga bisa meliatkan partisipasi peserta dalam jumlah besar.
 
Namun demikian, sosialisasi dengan mengajak partisipasi banyak orang tidak bisa dilakukan pada masa sekarang ini. “Dulu kami bisa melakukan sosialisasi dengan menggelar atraksi seni budaya di setiap kapanewon, tapi sekarang tidak bisa karena takutnya menjadi pemicu penyebaran virus Corona,” ucapnya.
 
Untuk menggerakkan warga agar dapat menggunakan hak pilih, pihaknya sudah menyiapkan beberapa langkah. Salah satunya dengan membuat terobosan, yakni KPU Gunungkidul akan memberikan brosur tentang sosialisasi pemilihan yang akan disebar dari rumah ke rumah.
 
Total ada sekitar 250.000 KK dan brosur akan diserahkan bersamaan dengan undangan untuk mencoblos. “Selain itu, kami juga lakukan sosialisasi dengan mengundang tokoh-tokoh masyarakat di tingkat PPS agar membantu dalam upaya menyosisalisasikan pilkada,” katanya.
 
Secara terpisah, Bupati Gunungkidul Hj Badingah SSos tetap berharap masyarakat Gunungkidul yang sudah mempunyai hak pilih diminta untuk mendatangi TPS dan menggunakan hak pilihnya. “Karena dalam pesta demokrasi Pilkada ini partisipasi masyarakat dibutuhkan. Kalau bukan kita, siapa lagi,” ungkapnya. (*)