Akibat Hujan Deras, Puluhan Hektar Tanaman Padi di Desa Pogung Terendam Air

Akibat Hujan Deras, Puluhan Hektar Tanaman Padi di Desa Pogung Terendam Air

KORANBERNAS.ID, KLATEN -- Puluhan hektar tanaman padi di Desa Pogung, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten tergenang air. Genangan air setinggi sekitar satu meter itu membuat tanaman padi berumur dua bulan praktis tidak kelihatan lagi. Petani khawatir gagal panen jika genangan air tidak segera surut.

Ditemui di lokasi banjir, Kamis (4/2/2021) sore, beberapa petani menceritakan jika genangan air telah menjadikan areal persawahan di Desa Pogung laiknya sebuah danau. Itu terjadi akibat hujan deras pada Rabu (3/2/2021) sore. Kondisi semakin diperparah seiring turunnya hujan deras disertai angin kencang pada Kamis (4/2/2021) sore.

Selain itu, pintu air di bendung Soka Karangdowo dan Bogor Cawas yang menjadi buangan air dari Kali Batang dan sungai lain disekitar, tidak berfungsi maksimal.

"Setiap tahun jika hujan deras turun pasti banjir. Tapi sekarang ini lebih parah karena curah hujan tinggi sekali," kata petani.

Senada dikemukakan Tri Wiyono, warga Dukuh Pogung Cilik RT 28/RW 12 Desa Pogung. Kepada koranbernas.id, dia mengatakan sebenarnya tanaman padi yang ada sekarang ini adalah yang ketiga dan ditanam bulan Desember 2020.

"Tanaman pertama dan kedua sudah gagal total. Dan ini tanaman ketiga yang umurnya sudah dua bulan dan sedang 'hamil’. Tanaman ini habis dipupuk dan disemprot kok malah kebanjiran," ujarnya.

Tri Wiyono mengaku menanam padi seluas 1.700 meter persegi atau sekitar satu pathok. Jika tanaman padi yang sekarang ini sampai gagal panen maka total kerugian dialami petani akan semakin besar.

Karena seringnya banjir melanda lahan pertanian di desanya, Tri Wiyono berharap dinas terkait segera mengambil tindakan untuk mengatasi permasalahan itu. Sebab bagaimanapun, kata Tri Wiyono, pertanian merupakan penyangga pangan dan roda perekonomian. Jika pertanian gagal total, otomatis roda pertanian juga berhenti total.

Pengamatan di lapangan, guyuran hujan pada Kamis (4/2/2021) sore juga mengakibatkan aliran air di Kali Batang hampir mendekati permukaan bibir sungai. Jika hujan terus menerus turun maka dikhawatirkan tanaman padi akan rusak. (*)