Ada Gundukan Pasir Cukup Tinggi di Sowangan Kali Wawar Purworejo

BPBD Purworejo bersama para camat duduk bersama membahas antisipasi bencana di 17 desa rawan banjir.

Ada Gundukan Pasir Cukup Tinggi di Sowangan Kali Wawar Purworejo
BPBD Purworejo menurunkan alat berat untuk mengatasi penyempitan di Sowangan Sungai Wawar. (istimewa)
Ada Gundukan Pasir Cukup Tinggi di Sowangan Kali Wawar Purworejo

KORANBERNAS.ID, PURWOREJO – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purworejo menemukan adanya gundukan pasir cukup tinggi di Sowangan Kali Mawar. Akibatnya, terjadi penyempitan muara atau tempat pertemuan aliran Sungai Mawar dengan laut itu. 

Gundukan itu apabila tidak dibersihkan bisa mengakibatkan bencana banjir. BPBD pun langsung bertindak dengan menurunkan alat berat di Sungai Mawar Purworejo.

“BPBD Purworejo melakukan pembersihan sowangan di muara Sungai Wawar. Karena ada gundukan pasir yang cukup tinggi dan Sowangan (pertemuan muara Sungai Wawar dan laut) Kali Wawar menyempit, kalau tidak diatasi akan berakibat banjir," jelas Yeni Iswantini, Plt Kepala BPBD Kabupaten Purworejo.

Kepada wartawan di ruang kerjanya, Selasa (5/11/2024), dia menyatakan pihaknya sudah duduk bersama dengan pemerintah kecamatan terutama di daerah rawan banjir.

Plt Kepala BPBD Kabupaten Purworejo Yeni Iswantini. (istimewa)

"Pada rapat dengan para camat kami membahas antisipasi banjir. Semua kecamatan terutama yang rawan banjir menyampaikan permasalahan di lapangan. Waktu itu ada masukan beberapa desa yang rentan banjir," jelas Yeni di ruang kerjanya, Selasa (5/11/2024).

Menurutnya, ada tujuh kecamatan dan 17 desa rawan banjir. Di Kecamatan Bagelen ada Desa Bapangsari. Di Kecamatan Purwodadi terdapat 6 desa, Kecamatan Ngombol 2 desa yaitu Wingko Sanggrahan dan Secang, Kecamatan Pituruh 1 desa yaitu Desa Prapag Lor, Kecamatan Butuh 2 desa yaitu Desa Butuh dan Kedungsri.

Sedangkan Kecamatan Kutoarjo ada Tepus Kulon, Wirun dan Tunggorono. Kecamatan Bayan ada Desa Krandegan dan Desa Pogung Jurutengah sebagai desa rawan banjir.

"Untuk antisipasi banjir kami sudah melakukan susur sungai pada tanggal 28-29 Oktober 2024. Dan kami menemukan daerah-daerah berpotensi banjir," jelasnya didampingi Kabid Kedaruratan dan Logistik, Paryono.

Parapet putus

Yeni menambahkan dari susur sungai ditemukan di Desa Bapangsari Kecamatan Bagelen terdapat parapet terputus 400 meter karena masih dalam proses pembebasan tanah.

Demikian juga di Desa Purwosari Kecamatan Purwodadi terjadi sungai sepanjang 30 meter tidak ada parapet, ini masih dalam proses pembebasan. Ada juga desa dengan persoalan tanggul menyempit, sedimentasi sungai, pintu air rusak.

"Kami juga menemukan di Desa Wirun Kecamatan Kutoarjo terdapat pohon waru ambrol menutup sungai. Kami mengimbau kepala desa bergotong royong dengan warga membersihkannya. Dan kami siap membantu logistik," tambahnya.

Yeni menambahkan BPBD siap dengan karung dan bronjong sejumlah 400 unit untuk desa rawan banjir. Pihaknya akan bekerja sama dengan desa untuk memenuhi isian bronjong.

Perahu karet

"Kami memiliki 10 perahu karet, yang sudah kami pinjamkan kepada desa rawan banjir, dan 16 alat senso (mesin potong kayu) yang kami pinjamkan ke 16 kecamatan di Kabupaten Purworejo," ucap Yeni seraya menambahkan BPBD Purworejo siap gotong royong dengan warga terkait dengan bahan pangan.

Dia mengimbau warga jangan membuang sampah ke sungai karena apabila terjadi sumbatan akan berakibat banjir. Warga juga diimbau mengikuti perkembangan informasi dari BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika).

BPBD Purworejo juga membuat Surat Edaran (SE) untuk para camat agar diteruskan ke kepala desa atau kelurahan yang berisi imbauan antisipasi banjir. (*)