Tanamkan Karakter Lewat Lagu Anak Mulia

 Tanamkan Karakter Lewat Lagu Anak Mulia

KORANBERNAS.ID,BANTUL-- Motivator nasional dari Magelang, Fuzna Marzuqoh berkolaborasi  dengan Guru MTsN 3 Bantul membuat lagu berjudul " Anak Mulia" yang resmi diluncurkan melalui media sosial, Sabtu (29/1/2022).

Dalam rilis yang dikirim ke redaksi koranbernas.id, Fuzna  mengatakan jika pembuatan lagu tersebut didasari rasa prihatin dengan syair lagu anak yang tidak mendidik dan membuat stigma negatif.

"Saya prihatin dengan lagu yang tidak mendidik,  maka saya bersama Pak Tanto berkolaborasi menciptakan lagu ini,"kata perempuan yang akrab disapa Bunda Fuzna tersebut.

Misalnya saja,  dirinya merasa sedih ketika viral lagu anak-anak tentang "Si Gendut" yang dikatakan tukang makan dan nakal sehingga dijauhi teman.

"Mulai dari kata Si Gendut, kita tidak boleh menjuluki seseorang dengan julukan yang kurang baik, misalnya Si Gendut, Si Pendek, Si Pincang. Apalagi kemudian ketika mendengarkan lagunya, banyak sekali kalimat negatif yang bermunculan. Sungguh saya sedih," ujarnya.

Karenanya apapun yang dikatakan perlu mengandung vibrasi yang akan menggetarkan hal-hal yang serupa. Sebab orang yang kata-katanya selalu positif pun hidupnya akan baik.

Untuk itu dirinya membuat lagu yang bisa menjadi doa. Membawa kebahagiaan bagi yang mendengar maupun yang menyanyikannya. Judulnya adalah "Anak Mulia". Lagu ini diaransemen oleh Drs Sutanto, pendidik di MTsN 3 Bantul.

Inisiatif dari Fuzna Marzuqoh membuat lagu tersebut  disambut gembira oleh Sutanto. Sebagai guru seni budaya dirinya merasakan hal yang sama, prihatin dengan lagu yang viral di aplikasi  tik tok tersebut.

"Sesungguhnya membuat lagu ada rambu-rambu yang mesti diperhatikan terutama terkait dengan pemilihan kata menjadi syair lagu," ujarnya.

Sutanto mengungkapkan seorang pengarang lagu mesti memikirkan dampak yang ditimbulkan ketika masyarakat menyanyikan lagu yang dibuatnya. Syair yang tidak mendidik, mengandung kata negatif, dapat mempengaruhi jalan pikiran bahkan sikap dari yang menyanyikan.

“Seorang pencipta lagu mesti memilih kata-kata yang positif, syukur puitis. Sehingga saat lagu tersebut dinyanyikan terdengar indah dan enak didengar. Jangan sampai membuat syair asal-asalan,” lanjutnya.

Dirinya menjelaskan, karena tempat tinggal mereka  berjauhan, proses pembuatan lagu "Anak Mulia" dilakukan secara online. Awalnya Fuzna mengirimkan rekaman suaranya secara akapela, kemudian dirinya membuat notasi dan menyesuaikan dengan iringan di keyboard.

Sutanto mengirimkan contoh iringan dengan vokalnya, sekaligus iringan tanpa vokal. Dan proses terakhir, dari kiriman tersebut Fuzna melakukan pengisian suara.  (*)