Hasilkan Petani Milenial, Kementan Gulirkan Kostratani

Hasilkan Petani Milenial, Kementan Gulirkan Kostratani

KORANBERNAS.ID, JOGJA -- Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) di berbagai kesempatan menyampaikan, 2020 adalah tahun pembentukan karakter Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas. Pembangunan pertanian saat ini memfokuskan kepada proses regenerasi petani danmenghasilkan petani milenial yang maju, mandiri modern dan berdaya saing serta mampu menciptakan lapangan pekerjaan di pedesaan wilayah mereka tinggal.

Untuk itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Lompo (SYL) menggagas Program Komando Strategis Pertanian (Kostratani). Program ini digulirkan untuk mengoptimalkan tugas, fungsi dan peran Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) dalam menggerakkan pembangunan pertanian di tingkat Kecamatan.

SYL juga menyampaikan akan terus memperkuat peran Kostratani. Sebab Kostratani mengimplementasikan program-program Kementerian Pertanian. Kegiatannya langsung bersinggungan dengan petani dilapangan.

“Di Kostratani ini juga petani bisa mendapatkan informasi atau mendapatkan penyuluhan agar hasil pertaniannya lebih maksimal, ujarnya pada suatu kesempatan.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengajak seluruh petani dan penyuluh untuk tetap melaksanakan olah tanah, tanam dan panen. Tak hanya itu, Dedi pun menekankan agar seluruh pihak memanfaatkan lahan kosong untuk ditanami komoditas pertanian.

“Jangan biarkan sejengkal tanah kosong, manfaatkan dengan menanami dengan berbagai komoditas pertanian yang mudah ditanam dan cepat panen. Dari segi sumberdaya manusia, kegiatan Kostratani ini tidak hanya melibatkan penyuuh Kecamatan tertapi juga peran aktif dari petani itu sendiri, termasuk petani urban diperkotaan,” paparnya.

Panen Jagung Ditengah Pandemi

Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Yogyakarta Magelang bersama Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi melaksanakan panen jagung manis dan jahe di Kelompok Wanita Tani (KWT) Kalurahan Tahunan, Umbulharjo Yogyakarta, Rabu (5/8/2020). Panen ditengah pandemi COVID-19 dilakukan di lahan seluas 800 meter persegi.

“Bertanam apa yang bisa kita makan dan makan apa yang sudah kita tanam. Dalam kondisi seperti ini kita dapat bertanam dan saing berbagi. Ketahanan Pangan penting untuk kita jaga. Lahan yang tidak terpakai bisa difungsikan  untuk bertanam selagi diizinkan,” ungkap Heroe Poerwadi.

Polbangtan Yogyakarta Magelang diwakili oleh Wakil Direktur I, Ananti Yekti mengungkapkan, kemandirian dan kedaulatan pangan tak hanya dilakukan di pedesaan saja. Masyarakat urban kini sudah melek kebutuhan sendiri.

“Karena itu  Komando Srategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) yang berada di wilayah perkotaan sebaiknya bersinergi dengan petani urban,” paparnya.

Lurah Tahunan Yogyakarta, Sugiarti, menambahkan, di tengah pandemi ini kita dapat meningkatkan lahan kosong pekarangan untuk ketahanan pangan.(*/yve)