Ada Banyak Gajah di Pilkada Sleman, Gerindra Target Menguasai DIY
KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA – Tiga kabupaten di Provinsi DIY
yaitu Gunungkidul, Bantul dan Sleman akan menyelenggarakan Pemilihan Kepala Daerah
(Pilkada) serentak tahun 2020.
Dari tiga
kabupaten itu, proses Pilkada Sleman dinilai paling dinamis sekaligus pelik
bahkan mungkin rumit. Di sana ada banyak gajah, dalam tanda kutip, turun gunung menyemarakkan
kontestasi politik untuk meraih dukungan rakyat.
Setidaknya, begitulah pengakuan
Ketua DPD Gerindra DIY, RM Noeryanto, saat konferensi pers di Kantor DPD
Gerindra DIY Jalan Nitikan Baru Yogyakarta, Rabu (22/7/2020).
Dia menyebut
terdapat sedikitnya sembilan calon yang mendaftar ke Gerindra. Mereka adalah Kustini
Sri Purnomo yang saat ini dipastikan akan diusung PDI Perjuangan.
Kemudian,
petahana Sri Muslimatun. Ada pula nama Ketua DPC PKB Sleman Agus Kholik maupun Kades
Condongcatur Depok Sleman, Reno Candra. Ditambah lagi di kabupaten tersebut ada
kader Gerindra, Danang Wicaksono.
“Pilkada
Kabupaten Sleman sangat dinamis. Jadi yang akan mengikuti fit and proper test di DPC Gerindra Sleman itu gajah-gajah. Kami
ingin mencari calon yang terbaik,†jelasnya didampingi Sekretaris DPD Gerindra
DIY Dharma Setiawan.
Tampak hadir
sore itu Anton Prabu Semendawai yang juga Wakil Ketua DPRD DIY, RM Sinarbiyanujanat
serta Danang Wahyu Broto yang juga anggota DPRD DIY maupun jajaran pengurus
lainnya.
RM Noeryanto
menambahkan Partai Gerindra DIY bertekat menguasai Provinsi DIY. Targetnya, semua
pasangan calon bupati dan wakil bupati yang diusung mampu meraih kemenangan. “Kami punya tekat tiga-tiganya menang. Kami
punya Pak Harsono yang menjadi Bupati Bantul,†ungkapnya
Menurut RM Noeryanto,
semua calon yang akan diusung saat ini sedang persiapan mengikuti fit and proper test atau uji kelayakan di
masing-masing DPC. Salah satu materi uji kelayakan menyangkut komitmen
membesarkan Gerindra.
Kilas balik Noeryanto
mengisahkan langkah Gerindra tatkala mengusung pasangan Suharsono dan Abdul
Halim Muslih pada Pilkada Bantul 2015.
Waktu itu Abdul
Halim Muslih datang bersama pimpinan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Agus
Sulistiyono. Hampir semua partai politik merapat ke pasangan incumbent. Sama sekali tidak ada yang ke
Gerindra.
Noeryanto kemudian
konsultasi dengan Ketua Umum Gerindra
Prabowo Subianto di Jakarta. “Pak Prabowo bilang, ya sudah tiarap saja. Kami jawab, kami tidak yakin menang tetapi
kami punya peluang,†katanya.
Akhirnya
pasangan Suharsono dan Abdul Halim Muslih memenangkan Pilkada Bantul. Dengan
kata lain, keberhasilan tersebut bisa dijadikan pengalaman meraih kemenangan
Pilkada tahun 2020.
RM Noeryanto
menyatakan pihaknya saat ini masih dalam persiapan menyelenggarakan fit and proper test sebagai salah satu
persyaratan untuk menentukan siapa yang akan diusung kelak.
Untuk
Pilkada Bantul, kata dia, nama yang disodorkan dari DPC hanya satu pasangan yaitu
Suharsono dengan Totok Sudarto. “Pak Suharsono sudah pasti dicalonkan, tapi
tetap harus melalui fit and proper test,â€
tandasnya.
Untuk Pilkada
Gunungkidul terdapat dua pasangan calon yaitu Rektor Universitas Negeri
Yogyakarta (UNY) Sutrisna Wibawa berpasangan dengan Ardi Widanto serta Mayor
Sunaryanta dengan Heri Susanto.
Mereka yang
akan diusung Gerindra harus punya komitmen membesarkan partai. Selain itu juga
harus mempunyai Kartu Tanda Anggota (KTA) Gerindra.
“Jadi yang
diusung sudah pasti anggota. Walaupun punya peluang menang, tapi kalau tidak
mau menjadi anggota Gerindra tidak akan kami usung,†tandasnya. (sol)