Wisuda Mercu Buana Dengan Drive Thru
KORANBERNAS.ID, BANTUL--Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) menggelar upacara Wisuda Program Sarjana Angkatan XLII dan Program Pasca Sarjana Angkatan XVII Tahun Akademik (TA) 2019/2020, Senin (14/12/2020) di Kampus 1 Jalan Wates KM 10, Sedayu Bantul. Upacara wisuda dengan sidang senat terbuka yang dipimpin oleh Rektor Dr Alimatus Sahrah M.Si, MM menggunakan sistem drive thru.
Total ada 1.085 orang sarjana strata 1 dan 44 orang wisudawan pasca sarjana yang diwisuda dan dibagi selama tiga hari pelaksanaan. Yakni hari ini, Selasa (15/12/2020) dan Rabu (16/12/2020). Untuk penghargaan lulusan terbaik dengan IPK tertinggi di jenjang strata 1 adalah Ika Sri Handayani dari Fakultas Peternakan dengan IPK 3,97.
Untuk penghargana lulusan terbaik dengan IPK tertinggi program pasca sarjana adalah Gustaf Tupen Ama dari Prodi Magister Psikologi dengan IPK 3,72.
Wisuda di tengah pandemi ini menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat. Para wisudawan dengan diantar keluarga masuk ke area kampus menggunakan motor ataupun mobil. Di pintu kedatangan, mereka sudah dicek suhu tubuhnya dan menggunakan hand sanitizer. Setelah itu dengan diberi jarak, kendaraan baik roda dua ataupun roda empat bergerak ke lokasi wisuda yang ada di lobi utama kampus 1.
Saat turun dari kendaraan, wisudawan diberi face shield dan memasuki ruang wisuda. Panitia membatasi setiap angkatan wisuda 10 orang. Saat dudukpun mereka diberi jarak. Dan saat namanya dipanggil untuk prosesi, mereka kembali menggunakan hand sanitizer sebelum berjalan ke depan podium.
Usai kuncir wisuda dipindah oleh Rektor, tanpa bersalaman, namun dengan salam yang lain yakni membungkuk ataupun menangkupnya kedua tangan di dada, wisudawan langsung keluar lobi.
Di sana sudah menunggu keluarga mereka yang membawa kendaraan tadi, dan langsung pergi dari kampus tersebut. Sehingga wisuda berjalan lancar, mengalir dan tidak ada kerumunan. Saat memindah kuncir, rektor terlihat menggunakan sarung tangan, selain tentunya memakai masker dan face shield.
“Kita memutuskan drive thru adalah untuk menyikapi situasi pandemi Covid-19,”kata Rektor.
Awalnya pihak kampus sudah membuat kuesioner terkait metode wisuda yang akan dilakukan.
Ditambahkan Rektor, hingga saat ini, jumlah lulusan UMBY sejak pertama kampus ini berdiri dengan nama Universitas Wangsa Manggala adalah 15.679 lulusan. Lulusan tersebut adalah perwujudan dari tanggung jawab UMBY dengan motto “Angudi Muyaning bangsa” kepada bangsa dan negara Indonesia.
Pada saat ini, lanjut Rektor, prestasi sangat membanggakan mereka peroleh. Yakni akreditasi prodi di lingkungan UMBY dengan nilai A untuk 7 prodi. Meliputi Psikologi, Akuntansi, Manajemen, Agroteknologi, Peternakan, Teknologi Hasil Pertanian (THP) dan Ilmu Komunikasi. Artinya 50 persen dari prodi S1 sudah akreditasi A.
“Dalam rangka meningkatkan tata kelola Perguruan Tinggi berstandar internasional, pada tahun 2020, UMBY telah memperpanjang sertifikat standar ISO 9001:2015 melalui pusat penjaminan Mutu,”kata Rektor.
Ini membuktikan komitmen UMBY terhadap kualitas manajemen sudah baik. Juga UMBY meraih lisensi Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) P1 dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Sertifikasi profesi ini memastikan bahwa lulusan UMBY punya sertifikat kompetensi di bidangnya selain ijazah. Selain itu kampus ini juga banyak melahirkan mahasiswa berprestasi. Tidak hanya bidang akademik, tetapi di bidang minat khusus, bidang olahraga serta bidang penalaran.
“Mahasiswa juga banyak menerima beragam program beasiwa. Total mahasiswa aktif saat ini tercatat 10.328 orang dengan 2.881 diantaranya adalah mahasiswa baru,” katanya.
Sementara itu salah satu wisudawan, Brevinda Salsabila (22 tahun) dari Fakultas Psikologi mengatakan wisuda ini berbeda dengan wisuda yang lain.
“Baru pertama wisuda drive thru, menarik dan cepet banget. Baru datang tahu-tahu sudah selesai. Tapi safety,”kata mahasiwa asal Bekasi tersebut.
Dirinya memaklumi pelaksanaan drive thru, karena memang sedang situasi pandemi. “Prosedur dari depan, di mobil kita sudah disemprot tangan dan ukur suhu. Pas pemindahan tali, juga dikasih face shield. Jadi sudah komplit sesuai protokol kesehatan,” kata mahasiswa angkatan 2016 tersebut. (*)