Warga Menandai Jalan Berlubang dengan Rongsokan Kulkas

Warga Menandai Jalan Berlubang dengan Rongsokan Kulkas

KORANBERNAS.ID, KEBUMEN--Sebuah rongsokan kulkas ditaruh di tengah jalan berlubang, di Desa Tanjungsari, Kecamatan Buluspesantren, Kebumen. Warga memasang tanda jalan berlubang dengan rongsokan, agar tidak ada pengendara motor yang terperosok dan kecelakaan.

“Sebelum ada itu, sepekan tiga kali kecelakaan di tempat itu,” kata Iqbal warga Tanjungsari, kepada koranbernas.id, Rabu (8/3/2023). Jalan kabupaten yang menghubungkan Jalan provinsi dan jalan nasional, sudah lebih dari dua bulan rusak sedang hingga parah.

Meskipun kecelakaan tunggal tidak menyebabkan korban jiwa meninggal, warga setempat prihatin. Sehingga ada warga yang berinisiatif menandai Jalan berlubang dengan rongsokan kulkas.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kebumen Sukamto menjelaskan, Pemkab Kebumen sedang dan terus melakukan pembangunan, termasuk perbaikan jalan yang rusak secara bertahap, sesuai kewenangannya dengan anggaran yang tersedia.

Tahun anggaran 2023, anggaran Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Kebumen untuk infrastruktur memperoleh anggaran Rp 78 miliar. Sebagian besar untuk jalan dan jembatan. Dengan anggaran sebesar itu masih jauh dari kebutuhan yang ada.

Idealnya untuk perbaikan jalan rusak di Kebumen membutuhkan anggaran sebesar Rp 535 miliar lebih.

“Terkait jalan yang rusak di Kebumen, pemerintah tidak tinggal diam. Kami terus bekerja melakukan perbaikan secara bertahap sesuai kewenangan,” kata Sukamto. Pemkab Kebumen telah mengusulkan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk perbaikan jalan yang rusak.

Bupati Kebumen telah mengajukan usulan perbaikan infrastruktur jalan melalui kebijakan Inpres jalan daerah tahun 2023 untuk perbaikan infrastruktur pendukung Geopark Karangsambung Karangbolong dan ekonomi kewilayahan. Anggaran yang diusulkan sebesar Rp 146 miliar untuk perbaikan 18 ruas jalan yang rusak.

Diharapkan dengan dukungan pusat akan membantu penanganan kerusakan jalan dan mendorong aktivitas ekonomi yang lebih efisien.

Dari sejumlah ruas jalan yang diusulkan, satu di antaranya sudah diakomodir, yakni jalan ruas jalan Purwodeso - Petanahan dengan anggaran yang diusulkan Rp 11 miliar.

“Jadi saya kira berlebihan kalau ada anggapan pemerintah daerah tidak melakukan apa-apa atau berlaku pasif dengan adanya jalan rusak,” kata Sukamto. (*)