Ular Gegerkan Kerja Bakti Warga

Ular Gegerkan Kerja Bakti Warga

KORANBERNAS.ID -- Seekor ular membuat ibu-ibu yang tengah bekerjabakti berlarian sambil berteriak-teriak. Mereka berhamburan karena kaget dan ketakutan.

Hal itu terjadi Minggu (22/9/2019) sekitar pukul 08.30 WIB di Jalan Sidokabul  RT 31, persisnya di sebelah barat rumah Ketua RW 08 RM Santosa Iriyanta SIP.  Ada sepetak tanah kosong yang belakangan ini dimanfaatkan warga RT 31 sebagai lorong sayur. Ada banyak sekali tanaman sayuran, buah-buahan, tanaman obat serta aneka empon- empon. Keberadaan ular itu diketahui ketika Ny Susi Widodo membersihkan rumput-rumput di sekitar pot besar yang dipaksi menanam pohon buah.

"Saya mencabuti rumput-rumput yang banyak tumbuh di dekat tembok dan pot itu," kata Susi menjawab pertanyaan Koranbernas.id di rumahnya Minggu malam.

Ketika pot itu "dijongkeng" untuk membersihkan rumput yang menyembul dari bawah pot. Saat itu ada ibu yang melihat ular keluar, sambil berteriak "ular-ular". Ibu-ibu yang lain kaget dan berlarian lantaran takut.

"Tapi saya malah mencoba mencari keberadaannya. Jadi tetap berada di tempat," kata dia.

Setelah lihat ularnya bergeser sembunyinya, Susi mencari kayu untuk dipakai membuangnya ke arah sawah. Jangan ke permukiman.  Tapi ternyata berwarna hitam dengan punggung coklat itu sudah terlebih dulu lari menyeberang gang dan hilang di halaman rumah Suprasto Hadiwijoyo.

Susi maupun warga yang melihat tidak tahu jenis ular tersebut. Menurut dia ularnya relatif tidak besar. Dia mengaku memang tidak takut dengan ular.

"Saya  takutnya justru dengan ulat," kata  wanita berprofesi modiste itu sambil tertawa.

Ketika rasa takut sudah reda, kerjabakti yang dipimpin Ny Sri Mulyani Santosa, ketua PKK RW 08 yang tinggal di RT 31 itu pun diteruskan. Setelah pot disingkirkan, di bawah pot ternyata ada lubang yang mungkin jadi tempat sembunyi ular. Akhirnya lubang itu "ditableg" dengan cara diinjak-injak.

 

Kerjabakti Rutin dan Kembangkan Bank Sampah

Kerjabakti ibu-ibu itu dilakukan rutin sebulan sekali pada hari Minggu. Diawali dengan membersihkan seluruh kawasan RT 31. Setelah itu dilanjutkan pemeliharaan lorong sayur. Ada sejumlah tanaman sayuran yang perlu dipindah pot karena sudah tidak bagus. Juga ada yang memindah tananam yang baru.
Semua sibuk dengan tugasnya masing-masing. Minggu kemarin kerjabati melibatkan sekitar 25 orang terdiri ibu-ibu PKK dan remaja. Beberapa ada di cakruk untuk mengurus logistik. Menurut Susi, selain untuk menjaga kebersihan lingkungan, kerjabakti juga dimaksudkan untuk menjaga silaturahmi dan guyub rukun warga.

Selesai kerjabakti lingkungan dan penataan lorong sayur, dilanjutkan dengan kegiatan Bank Sampah Matahari. Sudah beberapa tahun warga 31 memilah sampah untuk disetor di bank sampah. Hasil penjualan sampah menjadi tabungan pemiliknya dengan harapan bisa lebih dirasakan manfaatnya. "Pemulung-pemulung" cantik itu mendapatkan manfaat ganda. Rumah bersih dari sampah dan ada yang bisa menjadi uang. (yve)