UKDW Membangkitkan Kejayaan Pingpong DIY Era 90-an Lewat Pomda 2024

Kompetisi ini berlangsung 2-3 Desember 2024 di GOR Samapta UKDW dengan melibatkan 17 perguruan tinggi se-DIY.

UKDW Membangkitkan Kejayaan Pingpong DIY Era 90-an Lewat Pomda 2024
Foto bersama tim UKDW seusai technical meeting di kampus setempat. (muhammad zukhronnee muslim/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta berupaya membangkitkan kejayaan olahraga tenis meja atau pingpong yang sempat meredup lewat gelaran Pekan Olahraga Mahasiswa Daerah (Pomda) 2024 cabang tenis meja. Kompetisi ini berlangsung 2-3 Desember 2024 di GOR Samapta UKDW dengan melibatkan 17 perguruan tinggi se-DIY.

Ketua Panitia Pelaksana, Wahyu Sapto Dewonugroho S Kom, menyebutkan POMDA merupakan ajang penting untuk mencetak atlet berprestasi di usia emas. Kompetisi ini juga menjadi seleksi bagi atlet DIY yang akan mewakili daerah di Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS) 2025.

“Turnamen ini tidak hanya menjadi wadah apresiasi atlet, tetapi juga momentum untuk membuktikan diri dan mengharumkan nama DIY, baik di tingkat nasional maupun internasional,” ungkap Wahyu kepada wartawan, Selasa (26/11/2024).

UKDW yang sempat memiliki atlet tenis meja andal hingga lolos kualifikasi SEA Games 1995 kini bertekad mengembalikan kejayaan tersebut melalui ajang ini.

Atlet berbakat

Dr Parmonangan Manurung ST MT IAI selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni, Informasi dan Inovasi (WR 3) UKDW berharap kegiatan ini mampu mencetak atlet berbakat yang bisa mengharumkan nama DIY di POMNAS 2025.

“Minat masyarakat terhadap tenis meja memang sempat menurun. Namun, POMDA ini menjadi kesempatan besar bagi kami untuk memulai kebangkitan kembali, khususnya karena UKDW adalah tuan rumah. Kami harap, kegiatan ini memotivasi mahasiswa untuk mengembangkan bakat mereka hingga menciptakan prestasi yang membanggakan,” ujarnya.

Turnamen itu mempertandingkan tiga nomor yaitu tunggal putra (20 peserta), tunggal putri (8 peserta) dan ganda putra (14 tim). Kategori ganda putri terpaksa ditiadakan karena tidak memenuhi persyaratan minimal tiga universitas peserta.

POMDA cabang tenis meja juga mencatat peran penting UKDW mendukung pengembangan olahraga, meskipun UKDW belum memiliki Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) tenis meja.

Menggali potensi

“Kami memanfaatkan momentum ini untuk menggali potensi yang belum terdeteksi di kalangan mahasiswa. Harapannya, setelah ini UKM tenis meja dapat terbentuk seperti UKM olahraga lain yang sudah ada, seperti basket, futsal dan taekwondo,” tambah Wahyu.

POMDA 2024 menandai pertama kalinya UKDW menjadi tuan rumah ajang dua tahunan ini sekaligus penyelenggaraan pertama sejak pandemi. Dari total 10 cabang olahraga yang dipertandingkan di DIY, UKDW dipercaya menjadi penyelenggara cabang tenis meja dengan dukungan organisasi dari PTMSI.

Turnamen ini juga menjadi langkah awal UKDW menghidupkan kembali minat mahasiswa pada olahraga yang sempat berjaya di era 1990-an.

“Kami optimistis ajang ini tidak hanya menciptakan atlet berbakat untuk DIY, tetapi juga meningkatkan minat mahasiswa terhadap tenis meja. Dengan dorongan yang tepat, prestasi DIY bisa kembali bersinar di tingkat nasional,” tandasnya. (*)