Uji Kelayakan Angkutan Kini Jadi Kebutuhan

Uji kelayakan jalan di antaranya meliputi sistem pengereman dan uji emisi,

Uji Kelayakan Angkutan Kini Jadi Kebutuhan
Kegiatan uji emisi dan sistem pengereman di Kebumen. (nanang w hartono/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, KEBUMEN -- Uji kelayakan jalan kendaraan bermotor untuk mengangkut barang dan penumpang, kini sudah menjadi kebutuhan pengemudi dan pemilik moda angkutan.

Sedangkan kebijakan gratis retribusi pelayanan uji kelayakan jalan sejak tahun 2024, tidak ada kenaikan signifikan jumlah kendaraan yang diuji di Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Perhubungan Kebumen (Disperkim Perhubungan) Kebumen.

"Tahun 2023 masih ada retribusi pelayanan uji kelayakan, ada 6.751 kendaraan, tahun 2024 tidak ada retribusi menjadi 6.872 unit kendaraan diuji," kata Budiono, Kepala Bidang Keselamatan Angkutan dan Moda Angkutan Disperkim Perhubungan Kebumen kepada koranbernas.id, Kamis (8/5/2025).

Selama tahun 2024 ada 45 jenis kendaraan yang menjalani uji kelayakan. Jenis kendaraan paling banyak diuji kelayakan adalah pikap sejumlah 2.563 unit, disusul light truk ada 1.607 unit, mikrobus 686 unit.
"Kendaraan angkutan penumpang, jenis bus ada 120 unit," kata Budiono.

Secara mekanik

Menurut dia, tidak adanya peningkatan jumlah kendaraan ketika ada kebijakan, tidak ada pungutan retribusi pelayanan, menunjukkan tidak ada penambahan signifikan jumlah kendaraan angkutan penumpang dan barang wajib uji kelayakan jalan.

Uji kelayakan jalan di antaranya meliputi sistem pengereman dan uji emisi. Pengujian secara mekanik, setiap kendaraan tidak sampai 30 menit.

Seorang pengemudi kendaraan pikap boks untuk keperluan ekspedisi barang, Warisno, mengatakan perusahaan angkutan tempatnya bekerja rutin melakukan uji kelayakan jalan. Ketentuan uji setiap enam bulan dan dilaksanakan sebelum enam bulan.

"Kendaraan ini sering ke luar kota antar provinsi," kata Warisno. Membawa kendaraan dengan surat keterangan lolos uji kelayakan jalan, sama seperti membawa SIM dan STNK. Selain memenuhi kewajiban, juga tenang di perjalanan dan keselamatan menjadi utama. (*)