TPS 3R Tidak Efektif, Sampah Dibuang di Pinggir Sungai

TPS 3R Tidak Efektif, Sampah Dibuang di Pinggir Sungai
Tumpukan sampah di pinggir jembatan Desa Gentan Kecamatan Gantiwarno Kabupaten Klaten. (masalgurusinga/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, KLATEN -- Tumpukan sampah masih banyak terlihat di pinggir jalan maupun di pinggir sungai di wilayah Kabupaten Klaten. Menurut warga sekitar, sampah-sampah tersebut sengaja dibuang oleh warga dari wilayah lain yang sedang lewat lokasi.

Beberapa lokasi pembuangan sampah tersebut, di antaranya pinggir jalan dekat TPS 3R (Reduce, Recycle dan Reuse) Desa Pluneng Kecamatan Kebonarum. Tumpukan sampah tersebut tidak ada yang membersihkan, bahkan dibiarkan menumpuk begitu saja hingga menimbulkan bau busuk.

Karuan saja tumpukan sampah itu mengganggu pengguna jalan yang sedang lewat. "Percuma dibersihkan. Sekarang dibersihkan, besok sudah ada yang membuang lagi. Umumnya yang membuang itu (sampah) bukan warga kami, tapi orang luar. Sambil mengendarai motor atau mobil mereka buang sampah di sana," kata Joko, warga Desa Pluneng, Senin (7/7/2025).

Menurut Joko, kalau warga Pluneng sangat kecil kemungkinan membuang sampah di pinggir jalan. Sebab, sampah warga diambil oleh petugas pengelola sampah dan dibawa ke TPS 3R.

"Di TPS 3R itu, sampah-sampah dipilah dan diolah. Tapi tidak sedikit yang dibakar untuk mengurangi tumpukan," ujarnya.

Selain di Desa Pluneng, tumpukan sampah juga ditemukan di pinggir jembatan di wilayah Desa Gentan Kecamatan Gantiwarno. Menariknya, sampah-sampah itu tidak hanya sampah organik, tapi juga anorganik seperti bantal dan guling.

Hanya saja kata dia, meski sampah itu sudah menumpuk namun tidak ada inisiatif dari pemangku wilayah maupun Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Klaten untuk membersihkan.

Sampah, memang menjadi perhatian serius Pemkab Klaten karena beberapa tahun lalu sempat terjadi darurat sampah. Salah satu upaya untuk penanganan masalah sampah yakni membangun beberapa bank sampah pada tahun 2015 dan TPS 3R pada tahun 2018.

Pembangunan bank sampah dan TPS 3R saat itu dengan maksud agar sampah rumah tangga dipilah dan diolah oleh kelompok swadaya masyarakat (KSM). Di awal beroperasinya, aktivitas pemilahan dan pengolahan sampah memang rutin, namun lama kelamaan semua bank sampah tutup. Begitu juga dengan TPS 3R banyak yang sudah tidak beraktivitas, bahkan tutup.

Seperti TPS 3R Desa Kedungampel Kecamatan Cawas. Karena di TPS 3R itu tidak ada aktivitas pemilahan dan pengolahan sampah, pihak DLH Kabupaten Klaten terpaksa menarik mobil operasional TPS 3R.

Begitu juga di beberapa TPS 3R tempat lain, mayoritas sudah tidak ada aktivitas pemilahan dan pengolahan sampah. Yang ada hanya kegiatan membakar sampah di belakang TPS 3R.

Hingga berita ini dibuat, belum diperoleh konfirmasi dari Kepala Bidang Pengolahan Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Klaten Sriyanto. (*)