Total 14 Ton, Panen Udang Parsial di Tambak BUBK Kebumen

Total 14 Ton, Panen Udang Parsial di Tambak BUBK Kebumen
Panen udang parsial di tambak Budidaya Udang Berbasis Kawasan, Tegalretno, Petanahan Kebumen, Selasa (6/6/2023). (istimewa)

KORANBERNAS.ID, KEBUMEN -- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk kedua kalinya melakukan panen udang parsial di Tambak Budidaya Udang Berbasis Kawasan (BUBK) di Desa Tegalretno Kecamatan Petanahan Kebumen, Selasa (6/6/2023).

Panen parsial kedua dipimpin Menteri KKP, Sakti Wahyu Trenggono. Pengelola kawasan tambak yang diresmikan Presiden Joko Widodo Kamis (9/3/2023), melakukan panen parsial untuk mencapai hasil panen raya terbaik.

Wahyu Trenggono mengatakan, panen parsial dilakukan agar perkembangan udang tumbuh dengan baik. Setiap kolam dalam panen parsial ini dikurangi populasinya ekitar 20 sampai 25 persen. Total panen kedua ini sebanyak 14 ton, dengan size 50 ekor per satu kilo.

"Untuk panen pertama itu size 70, sekarang size 50 sebanyak 14 ton. Ini terus kita kurangi agar perkembangan udang bisa tumbuh lebih baik sampai dengan size 20 sampai 30 untuk per kilonya," kata Wahyu Trenggono.

Panen raya akan dilakukan akhir Juni 2023, rencananya dihadiri Presiden Joko Widodo bersama para menteri. "Ini dalam rangka persiapan panen raya yang Insya Allah akan dihadiri Bapak Presiden pada bulan ini," kata Wahyu Trenggono.

BUBK Kebumen berdiri di atas lahan 60 hektar milik Pemerintah Kabupaten Kebumen sejumlah 149 kolam. Dengan sistem budi daya modern, dalam satu hektarnya BUBK bisa menghasilkan udang jenis vaname ini sebanyak 40 ton.

KKP tengah menyiapkan lahan seluas 40 hektar pada sisi timur untuk perluasan pembangunan BUBK. Total kawasan tambak udang ini 100 hektar, baru dibangun 60 hektar, proses pembangunan masih berlangsung.

Udang vaname diharapkan menjadi komoditas strategis yang bisa menjadi andalan karena Indonesia salah satu negara yang memiliki garis pantai terpanjang di dunia. "Nah Kebumen ini kita jadikan percontohan nasional untuk budidaya udang modern," kata Wahyu.

Bupati Kebumen Arif Sugiyanto mengatakan, tambak udang BUBK Tegalretno bisa menjadi pusat studi atau riset bagi siapa saja yang ingin belajar mengembangkan budi daya udang secara modern dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Keberadaan BUBK memberikan dampak positif bagi masyarakat. Sebab, 90 persen tenaga kerjanya merupakan penduduk lokal yang sudah dilatih Balai Besar Budi Daya Air Payau di Jepara. (*)