Tim Adiwiyata MTsN 3 Bantul Belajar Kurangi Sampah Plastik

Tim Adiwiyata MTsN 3 Bantul Belajar Kurangi Sampah Plastik

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Sebagai  salah satu upaya menjadi madrasah yang bermutu, Tim Adiwiyata dan Pengelola Perpustakaan MTsN 3 Bantul melakukan studi tiru ke SMAN 1 Bantul.

Koordinator Adiwiyata MTsN 3 Bantul Drs Sutanto mengatakan kegiatan yang dilaksanakan Selasa (25/1/2022) itu dipimpin kepala madrasah Sugeng Muhari dan diikuti 16 orang anggota Tim Adiwiyata dan tiga pengelola perpustakaan.

"Kedatangan rombongan memang untuk mempelajari dua hal itu," kata Sutanto, Rabu (26/1/2022).

Di aula sekolah setempat, mereka diterima Kepala SMAN 1 Bantul, Ngadiya MM,  didampingi Yanti Widjiastuti M Hum selaku Waka Kurikulum sekaligus Ketua Tim Adiwiyata, Sumarsih MPd (Waka Humas), Agus Supriadi MPd (Waka Sarpra) dan Kepala TU, Sumidah.

Sekolah yang terkenal dengan sebutan SMA Saba tersebut dipilih karena belum lama ditetapkan sebagai Sekolah Adiwiyata Mandiri dan Perpustakaannya terakreditasi A.

“Kami ingin melihat dari dekat bagaimana sekolah mengelola lingkungan dan perpustakaan. Kita akan meniru sesuai dengan kondisi dan kemampuan,” tambah Sugeng Muhari.

Sedangkan Ngadiya berharap kunjungan tersebut dapat memberikan manfaat bagi kemajuan semua sekolah di Bantul.

“Kami senang dan siap membantu memberikan informasi yang diperlukan bahkan melakukan pendampingan jika diperlukan. Semoga semua sekolah di Bantul makin maju dan berkualitas,” harapnya.

Ketua Tim Adiwiyata, Yanti Widjiastuti, menjelaskan menjadi Sekolah Adiwiyata Mandiri melalui proses yang panjang. Semua warga sekolah harus kompak mendukung program tersebut.

“Tahun sebelumnya kami belum berhasil meraih Adiwiyata Mandiri. Tapi kami tidak patah semangat, pada 2021 kami berhasil meraihnya. Jadi, Adiwiyata tak bisa berhasil tanpa dukungan semua warga sekolah, bahkan siswa sangat besar perannya. Mereka sangat aktif menginisiasi berbagai kegiatan yang mendukung,” terang Yanti.

Misalnya, program “Diet Plastik”.  Implementasinya, pelajar dilarang membawa makanan dengan kemasan plastik. Kantin juga tidak menyediakan makanan berbungkus plastik.

“Kita tidak memperbolehkan siswa membawa makanan dengan kemasan plastik. Kalau terpaksa ada yang membawanya, kita minta mereka membawanya kembali pulang. Jadi di sekolah tak ada sampah plastik. Kita sadar plastik menjadi penyumbang masalah terbesar,” tandasnya.

Satu rangkaian denga acara itu dilakukan peninjauan lokasi, mulai dari biopori, tempat pemilahan sampah, pengomposan, ruang terbuka hijau, aneka pohon perindang dan mengunjungi Perpustakaan Amarta. (*)