Tiktok Shop Ditutup, Skin Labora Lebarkan Sayap di Toko Offline

Pelanggan mendapatkan rekomendasi produk-produk yang sesuai dengan jenis kulitnya.

Tiktok Shop Ditutup, Skin Labora Lebarkan Sayap di Toko Offline
Pelanggan membeli skincare di outlet Skin Labora di Jalan Mayjen Sutoyo, Yogyakarta, Sabtu (21/10/2023). (yvesta putu ayu palupi/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Skin Labora membuka outlet skincare dan kosmetik offline di Yogyakarta. Toko yang awalnya berjualan secara online ini mencoba menjawab permasalahan setelah ditutupnya Tiktok Shop oleh pemerintah beberapa waktu terakhir.

"Kami awalnya memang berjualan online di tiktok shop. Namun setelah [tiktok shop] ditutup, kami alihkan ke marketplace lain dan juga membuka toko secara offline untuk memberikan layanan pada pelanggan," ungkap Ayu Maharani, owner Skin Labora, dalam pembukaan outlet di Jalan Mayjen Sutoyo Yogyakarta, Sabtu (21/10/2023).

Menurut Ayu, Skin Labora sudah berjualan skincare sejak 1,5 tahun. Outlet ini mampu menjual 12 ribu lebih produk per bulannya.

Meski kini Tiktok Shop tak lagi jadi ajang berjualan, mereka bernovasi dengan memanfaatkan marketplace lain dan berjualan secara offline. Outlet yang dibuka kali dengan konsep beauty, lifestyle and entertainment di Yogyakarta ini merupakan yang pertama kalinya.

ARTIKEL LAINNYA: Bupati Resmikan Klinik Estetika “Kamaratih” di RSUD Sleman

Dengan slogan yang dijunjung oleh Skin Labora adalah your skin soulmate, outlet ini memberikan layanan analisa jenis kulit bagi para pelanggan untuk menganalisis jenis kulitnya secara gratis.

Selain itu juga pelanggan mendapatkan rekomendasi produk-produk yang sesuai dengan jenis kulitnya dengan banyak pilihan brand dan budget yang dapat dipilih di sistem.

Ada sekitar 30 brand yang ikut kerja sama di Skin Labora. Kebanyakan brand yang menawarkan produk lokal dipilih karena banyak menjadi incaran para beauty enthusiast dan pelanggan saat ini seperti Skintific, The Originote, Wardah, Azarine, Somethinc, Y.O.U, Emina, Makeover, Maybeline, Bare and Bliss, Implora, Hanasui, Pixy.

"Kami memiliki banyak produk, brand dan harganya disesuaikan dengan kemampuan konsumen mulai harga murah hingga mahal," jelasnya.

Yogyakarta dipilih untuk membuka outlet offline pertama karena pasarnya yang cukup tinggi. Banyak anak-anak muda dari berbagai daerah yang memiliki kesadaran merawat diri dengan skincare.

"Antusiasme orang jogja untuk memakai skincare demi kesehatan selain kecantikan cukup tinggi, ini yang jadi alasan kami kemudian membuka toko di Jogja," kata dia. (*)