Sumbermulyo akan Membangun Prasasti Covid-19

Sumbermulyo akan Membangun Prasasti Covid-19

KORANBERNAS.ID, BANTUL--Pemerintah Kalurahan Sumbermulyo, Bambanglipuro Bantul, berencana membangun prasasti Covid-19. Lokasinya berada di Kompleks Gedung Putih Semaul Jalan Samas, yang juga difungsikan sebagai shelter Pemerintah Kabupaten Bantul.

Lurah Sumbermulyo, Ani Widayani MIP mengatakan, pembangunan monumen tersebut untuk mengenang dan mengingatkan bahwa di negara ini pernah terjadi pandemi, sehingga semua harus selalu waspada. Juga sekaligus mengingatkan untuk senantiasa menerapkan protokol kesehatan (prokes), walaupun telah mengikuti vaksinasi.

“Sedang kita siapkan yakni prasasti gempa untuk mengingatkan gempa dahsyat tahun 2006 yang merenggut ribuan korban jiwa. Juga prasasti Covid-19 untuk mengingatkan kita semua agar senantiasa menerapkan protokol kesehatan, yakni memakai masker, mencuci tangan menggunakan sabun di air mengalir, menjaga jarak serta mengurangi mobilitas yang tidak penting. Prokes jangan lupa, walaupun kita semua sudah mendapat suntikan vaksin,”kata Lurah Ani kepada koranbernas.id di kantornya, Jumat (8/10/2021).

Nantinya, dua prasasti itu akan dibangun berdekatan dalam satu kompleks Gedung Putih Semaul. Dan ke depanya bisa menjadi salah satu destinasi wisata bagi warga, sekaligus untuk mengingatkan agar senantiasa waspada dan hati-hati terhadap segala ancaman, baik bencana alam maupun bencana non alam. Apalagi Gedung Semaul dibagun sangat mirip dengan white house Amerika sehingga sangat bagus untuk obyek foto bagi wisatawan yang datang.

“Saya mengawali masa jabatan tahun 2006. Di awal masa jabatan saya, terjadi gempa bumi dahsyat. Dan saya akan mengakhiri masa jabatan saat ini terjadi pandemi Covid-19 ini,”katanya.

Kepala Puskesmas Bambanglipuro dr T Glory mengatakan, jika di wilayahnya kegiatan vaksinasi terus dikebut. Bekerjasama dengan Kodim 0729/Bantul, mereka membuka layanan dan serbuan-serbuan vaksinasi di tiga kalurahan yakni Sumbermulyo, Mulyodadi dan Sidomulyo.

“Untuk serbuan akan kita akhiri. Kemudian kita akan melakukan sweeping vaksinasi berbasis pedusunan. Nanti kader tingkat dusun yang akan melakukan pendataan, siapa saja yang belum vaksin di wilayahnya untuk kemudian diikutkan program vaksin yang digelar puskesmas,”katanya.

Teknik itu merupakan teknik yang digunakan di awal vaksinasi. Saat itu, pemerintah mengutamakan vaksin untuk lansia. Maka agar mendekatkan layanan, vaksinasi digelar di 45 pedusunan se Bambanglipuro dan telah selesai semua. Barulah kemudian vaksinasi dilaksanakan di tingkat desa dengan sasaran usia muda dan juga pra lansia yang lebih mudah mobilitasnya.

Menurut Glory, hingga akhir Oktober ini, ditargetkan Bambanglipuro mencapai kekebalan komunal dengan capaian vaksinasi 85 persen hingga 90 persen.

“Saat ini kita sedang proses menuju ke sana. Adapun total sasaran vaksinasi di Bambanglipuro adalah 28.000an penduduk,”katanya.

Apalagi sekarang ada aturan baru, untuk penyintas bisa melakukan vaksinasi sebulan setelah terinfeksi virus dari awalnya adalah 3 bulan.

“Jadi sekarang masyarakat termasuk penyintas antusias mendaftarkan diri untuk mendapatkan vaksinasi,”katanya. (*)