Sultan HB X Mengunjungi Korban Gempa di Bantul, Ini Pesannya
KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X didampingi GKR Hemas mengunjungi korban gempa, Mbah Ponem, warga Dusun Bangen Kalurahan Bangunjiwo Kasihan Bantul, Sabtu (1/7/2023) siang.
Turut menyertai Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Prof Dwikorita Karnawati, Bupati Bantul H Abdul Halim Muslih, Dandim 0729/Bantul Letkol Inf Arif Hermad, Danramil 03 Kasihan Mayor Arm Mespan H, Kepala Dinas Sosial Bantul Gunawan Budi Santoso MH, Kepala Pelaksana BPBD Bantul Agus Yuli Herwanta MT, Lurah Bangunjiwo Parja MSi dan Rohadi selaku Dukuh Bangen.
Dalam kunjungan kali ini Sultan menyampaikan sebagian besar bangunan terdampak gempa mengalami kerusakan ringan. “Relatif rusak ringan kebanyakan. Jumlahnya yang paling banyak di Kabupaten Gunungkidul," kata Sultan.
Untuk penanggulangan gempa tersebut, lanjutnya, pemerintah kabupaten di DIY memiliki dana darurat penanganan bencana. Apabila dana tersebut kurang,Pemerintah DIY siap memberikan bantuan dana.
"Prinsipnya mereka (pemerintah kabupaten - red) juga punya dana darurat. Nanti kalau kurang kita bantu. Pemerintah kabupaten kita minta mendata kebutuhan warga yang terdampak gempa. Apabila ada warga yang harus mengungsi, kebutuhan mereka harus dipastikan tercukupi. Apakah ada yang perlu disuplai konsumsi atau tidak," katanya.
Sultan berpesan masyarakat saling bergotong royong dan saling bantu seperti pada tahun 2006 saat terjadi gempa dahsyat.
"Dan kami juga berharap kepada masyarakat untuk jangan selalu mengharapkan bantuan namun harus bisa mempertahankan gotong royong," katanya.
Sedangkan Dwikorita mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Saya berpesan agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak yang diakibatkan oleh gempa. BMKG terus monitoring. Yang jelas dari gempa susulan yang terjadi semakin ke sini semakin berkurang. Kebanyakan tidak terasa. Sampai hari ini sudah terjadi 47 gempa susulan dengan kapasitas ringan yang hanya bisa terdeteksi dengan alat. Kami juga melakukan pemetaan terkait dengan kerusakan," katanya.
BMKG memvalidasi kerusakan dan tingkat guncangan yang dirasakan di Kabupaten Bantul. Validasi terkait kerusakan ini untuk mengetahui penjalaran dari gempa tersebut.
Dampak di Kabupaten Bantul relatif ringan. Terdapat kerusakan ringan di seputaran endapan Opak, struktur tanah juga menjadi pemicu kerusakan.
Sedangkan Bupati mengatakan hingga saat ini ada 57 rumah rusak ringan. Tempat Mbah Ponem ini termasuk yang paling berat karena struktur bangunannya rapuh.
"Saya mengimbau masyarakat untuk bergotong royong. Pemerintah Kabupaten Bantul akan mengidentifikasi dan semuanya sudah teridentifikasi, kita akan melakukan intervensi bantuan namun secukupnya," katanya. (*)