Statemen Bupati Saat Perayaan Natal Bikin Sejuk

Statemen Bupati Saat Perayaan Natal Bikin Sejuk

KORANBERNAS.ID, BANTUL--Bupati Bantul H Suharsono menyalakan lilin saat perayaan Natal bersama ASN, TNI, Polri, BUMN, BUMD dan perbankan se Kabupaten Bantul, di Kompleks Pemda II, Sabtu (11/1/2020).

Mengambil tema “Hiduplah Sebagai Sahabat Bagi Semua Orang”, perayaan dihadiri Ketua Tim Penggerak PKK Erna Suharsono, jajaran Forkominda Bantul dan ratusan umat kristiani.Dalam perayaan ini, renungan Natal disampaikan oleh Pendeta Sundoyo.

Dalam sambutannya, Suharsono menegaskan, Bantul adalah kabupaten yang toleran. Pihaknya memberi ruang bagi semua agama, untuk beribadah sesuai keyakinan masing-masing.

“Bantul itu sejuk bagi semua agama. Kita rukun, penuh kehangatan antar pemeluk agama,”katanya.

Termasuk Pemkab Bantul juga memberikan izin bagi umat, untuk mendirikan tempat ibadah sesuai agama masing-masing. Tentu dengan memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

“Contohnya, untuk pembangunan gereja di Sedayu. Saya pribadi berencana akan membantu 100 sak semen, jika pada saatnya akan dibangun,” katanya.

Rencananya, gereja yang dipimpin oleh Pendeta Sitorus akan dibangun di Desa Argosari.

Perayaan Natal, diharapkan dapat menyegarkan kembali nilai-nilai spriritual, estetika,dan solidaritas sosial diantara semua umat. Juga dapat termanifestasikan dalam keselarasan sikap dan perilaku diri, dalam menempuh dan memaknai hidup, serta mampu meningkatkan keimanan dan mengamalkan ajaran agama dengan sebaik-baiknya.

“Kita menyadari, bangsa kita adalah bangsa yang majemuk. Tidak ada cara lain dalam menghadapi kemajemukan itu, kecuali dengan membangun kebersamaan. Saling menghormati serta saling menghargai perbedaan masing-masing,” tambah Bupati.

Ketua Umum Natal bersama, Alimin Ribut Sudjono yang juga Ketua PN Bantul, mengatakan, tema yang diusung dirasa sangat pas. Karena para pemimpin negeri memberikan keteladanan untuk mengedepankan persahanatan demi keutuhan NKRI.

“Jika pemimpin bangsa ini saja sudah bersahabat,lantas bagaimana dengan kita?. Sebagai warga bangsa, kita bisa mengawali untuk bersahabat dengan tetangga di sekitar kita,” katanya.

Bersahabat, artinya mau menerima setiap orang apa adanya. Tak peduli latar belakang keluarganya, agama, suku maupun keadaan ekonominya.

Perayaaan berlangsung khidmat. Selain diisi dengan doa, nyanyian rohani dan musik angklung, juga ditampilkan fragmen Natal. (SM)