Soal Capres, LaNyalla Tak Mungkin Menolak Takdir

Soal Capres, LaNyalla Tak Mungkin Menolak Takdir

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA – Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, menyatakan tidak mungkin bisa menolak seandainya takdir Allah SWT menggariskan dirinya maju sebagai calon presiden (capres) Pemilu 2024.

“Kalau takdir kenapa tidak? Semua punya tujuan dan cita-cita yang baik,” ujarnya menjawab pertanyaan wartawan usai menghadiri  Silaturahmi dengan Tim Sosialisasi DPD RI, Minggu (6/6/2021), di Pendapa Hotel Brongto, Jawir Creative Communal Space Yogyakarta.

Dalam kunjungannya ke Yogyakarta, LaNyalla bersama sejumlah senator dari berbagai daerah juga sempat mengadakan kegiatan serupa di Masjid Jogokaryan. Tampak hadir anggota DPD RI dari DIY, Hilmy Muhammad atau Gus Hilmi.

Di Hotel Brongto, pengusaha kelahiran Jakarta 10 Mei 1959 yang dibesarkan di Surabaya ini bertemu perwakilan para guru honorer tergabung dalam Guru dan Tenaga Kependidikan Honorer Non-Kategori (GTKHNK) yang berusia di atas 35 (GTKHNK 35+).

Tak hanya ingin memperjuangan nasib para guru, senator daerah pemilihan (dapil) Jawa Timur dengan perolehan suara 2,2 juta lebih itu juga membagikan bukunya untuk mereka. Pada salah satu halaman buku berjudul AA LaNyalla Mahmud Mattalitti Jalan Hidupnya Ditempa Bagai Keris itu tertulis kalimat: Bagi seorang muslim, perjalanan hidup seseorang harus diyakini sudah tertulis di Lauhul Mahfudz, yaitu kitab induk milik Allah SWT tentang perjalanan semua makhluk yang ada di bumi. Termasuk nasib dan takdir.

Persoalannya, kata dia, terdapat ketidakadilan amandemen konstitusi. Sebelum amandemen, masih ada lembaga MPR dan DPR. Setelah amandemen DPR bertambah kuat. Utusan golongan bubar. Sedangkan utusan daerah pada 2000 menjadi DPD RI tetapi tidak diberi wewenang mencalonkan presiden.

“Inilah yang akan kita perjuangkan agar bisa dicalonkan presiden. Memang berat tetapi saya yakin jika Allah SWT punya kehendak tinggal kun fayakun,” kata dia.

LaNyalla menegaskan dirinya bersama anggota DPD RI lainnya siap memperjuangkan nasib para guru honorer dengan ikhlas tanpa ada transaksi maupun meminta imbalan apapun.

“Saya ikhlas membantu kalian  semua. Saya pertegas, tidak ada satu pun kita meminta imbal balik. Dengan bismillah saya akan bekerja memperjuangkan guru honorer. Saya tegaskan, saya tidak butuh imbal balik,” kata dia.

Dalam kesempatan itu, bersama rombongan anggota DPD RI lainnya, LaNyalla mengenalkan tagline kerja DPD RI Dari Daerah Untuk Indonesia. Tagline yang mulai diluncurkan sejak Oktober tahun lalu itu bukan sekadar kalimat semata melainkan memiliki makna meneguhkan diri sebagai perwakilan daerah.

Di hadapan tamu undangan termasuk Ketua Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila DIY Faried Jayen Soepardjan bersama istrinya Yuni Astuti, lebih jauh LaNyalla yang juga Ketua MPW Pemuda Pancasila Jawa Timur itu menyatakan anggota DPD RI murni dipilih rakyat, bukan atasan, kelompok atau parpol.

Karena itu dia mengajak semua anggotanya jangan menyalahi sumpah jabatan ketika dilantik. Tugas anggota DPD RI adalah menyerap aspirasi dari daerah. “Semua anggota DPD RI punya tanggung jawab terhadap rakyat,” ucapnya. (*)