Setelah Takziah, Kini Muncul Klaster Pabrik Tahu di Gamping

Setelah Takziah, Kini Muncul Klaster Pabrik Tahu di Gamping

KORANBERNAS.ID, SLEMAN—Sebaran kasus positif Covid-19 di Sleman terus meluas. Setelah klaster takziah dari Sedayu, kini muncul klaster baru di daerah Gamping, yakni dari sebuah pabrik tahu yang beroperasi di Somodaran, Banyuraden Kapanewon Gamping.

Dari informasi yang diperoleh koranbernas.id, selain menyerang pemilik pabrik tahu, virus Corona juga telah menulari empat karyawan, satu tetangga suspek dan 3 orang lainnya yang saat ini berada di luar daerah. Tiga orang dimaksud, dikabarkan bukan warga Sleman. Mereka adalah pekerja di pabrik yang berasal dari Kulonprogo.

“Dari 10 orang yang positif, yang bergejala 6 orang,” kata Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Cahya Purnama, Kamis (11/11/2021).

Satgas Kelurahan, saat ini terus memotivasi masyarakat yang dinyatakan positif Covid-19. Satgas juga mendorong agar warga yang positif Covid-19 menjalani isolasi di fasilitas isolasi terpadu Asrama Haji Sleman. Namun mereka memilih untuk menjalani isolasi mandiri di rumah.

Lurah Banyuraden, Sudarisman mengatakan, klaster ini muncul sekitar dua hari lalu. Padahal, lima pekan terakhir daerah itu ditetapkan sebagai zona hijau atau tidak ada kasus penularan Covid-19.

“Iya itu produsen tahu rumahan. Setelah ditracing, total ada 10 orang yang positif. Tapi tidak semuanya warga sini. Ada juga warga Kulonprogo,” katanya.

Dijelaskan, warga yang terpapar Covid-19 tercatat masih dalam satu keluarga. Ada tiga rumah yang saat ini dijadikan tempat isolasi mandiri bagi mereka. Sebab, saat diminta menjalani isolasi di isolasi terpadu (isoter) mereka keberatan.

“Ya akhirnya mereka menjalani isoman. Kami sudah minta untuk disiplin dan tidak keluar rumah selama menjalani isolasi. Segala kebutuhan selama menjalani Isoman, akan dipenuhi oleh satgas dan warga. Ini dilakukan agar penularan tidak meluas seperti yang terjadi pada Klaster Takziah Sedayu, Bantul.

“Ya kita tidak tahu penularannya dari mana. Padahal mereka sudah divaksin. Oleh karenanya, kami minta warga tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan,” katanya.

Dalam Dialog Produktif Media Center Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) - KPCPEN, Rabu (10/11/2021), Kepala Pusat Peningkatan Mutu Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM (PPSDM) Kesehatan Diono Susilo, meminta seluruh masyarakat dan aparatur patuh dan disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Saat ini, meski pandemi telah melandai berkat kerja sama semua elemen, Diono menyebutkan pihaknya terus berupaya mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada.

“Prokes adalah kunci keselamatan kita semua. Kalau kita sehat, ekonomi juga sehat,” tandasnya.

Upaya pemantauan juga masih tetap dilakukan di seluruh wilayah, sehingga dapat dilakukan tindakan apabila terjadi pergerakan kasus. Penegakan hukum, menurutnya, juga dapat dilakukan untuk menindak pelanggaran, agar masyarakat lebih berhati-hati.

Pandemi Covid-19, kata Diono, seharusnya membuat masyarakat lebih sadar bahwa kesehatan itu mutlak diperlukan. Dalam momentum ini, peran posyandu dalam sosialisasi hidup sehat dinilai sangat bermanfaat, begitu pula peran nakes di sektor layanan primer, sekunder, dan tersier untuk menyampaikan gerakan hidup sehat dan pola hidup sehat.

“Kita lakukan sosialisasi hidup sehat agar masyarakat selalu sadar bahwa sehat itu mahal harganya dan berdampak pada ekonomi, baik individu maupun negara,” ungkap Diono.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Persatuan Perawat Nasional, Harif Fadhillah menyatakan bahwa seharusnya dalam masa pandemi ini, semua pihak dapat saling merawat. Perawat memberikan perawatan kesehatan kepada masyarakat sesuai kompetensinya, sedangkan masyarakat juga merawat motivasi sehingga semua dapat bertahan melawan pandemi. (*)