Serukan Kesatuan Umat Kristiani, Pekan Doa Sedunia Digelar
KORANBERNAS.ID,YOGYAKARTA -- Perayaan Pekan Doa se-Dunia (PDS) akan digelar di Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Yogyakarta Jalan I Dewa Nyoman Oka 22 Kotabaru, Selasa (24/1/2023). Kegiatan itu berlangsung pukul 17:30 – 20:00.
Pekan Doa Sedunia merupakan gerakan yang mulanya diinisiasi pada 1908 berupa “Pekan Kesatuan Gereja” yang dimulai oleh beberapa denominasi Kristen.
Pada tahun 1964, Gereja Katolik mengeluarkan dorongan untuk mengadakan gerakan ekumenisme yang mempertegas dorongan untuk pelaksanaan gerakan-gerakan persaudaraan antargereja.
Sejak tahun 2004, terjadi kesepakatan dari Dewan Gereja-Gereja Sedunia (World Council of Churches) yang diwakili oleh komisi Faith and Order dan Gereja Katolik Dewan Kepausan. Kesepakatan dilakukan melalui penyusunan dan penerbitan bahan-bahan doa memajukan kesatuan umat Kristiani.
Sejak saat itulah gerakan ini semakin berkembang sehingga setiap tahun gerakan ini dilaksanakan di berbagai tempat di seluruh dunia dengan format ibadah yang senada.
Di Yogyakarta, perayaan ini adalah bagian dari rangkaian acara tahunan yang diadakan oleh Gereja Katolik Kevikepan Yogyakarta timur di bawah pimpinan Romo Adrianus Maradiyo, Pr bersama Perkumpulan Badan Kerja Sama Antar Denominasi Kristen (BKSADK) DIY di bawah pimpinan Pendeta Agus Haryanto.
Ketua acara ini adalah Pdt Bernat W Panggabean dari HKBP Resort Yogyakarta dan Rm Yohanes Iswahyudi Pr dari Gereja St Maria Assumpta Babarsari. Acara ini secara rutin dilaksanakan setiap tahun, tempatnya bergantian antara Gereja Katolik dan Gereja Kristen.
"Pesan yang mau dibangun adalah kesempatan untuk bersama-sama menunjukkan komitmen persaudaraan," ujar Bernat dalam keterangan tertulisnya, Senin (23/1/2023).
Menurut dia, kenyataan Gereja Katolik dan Gereja Kristen dari berbagai denominasi berakar dari satu ajaran iman yang sama mengundang umat Kristiani untuk mengusahakan sejauh mungkin bentuk-bentuk kerja sama dan doa bersama.
Tentu hal ini tidak bisa dilaksanakan dalam banyak hal mengingat sejarah panjang yang sudah terjadi, tetapi usaha persaudaraan semacam ini menunjukkan adanya kehendak baik untuk mencari jalan-jalan persaudaraan.
Tema Pekan Doa Sedunia dirancang oleh kelompok kerja Dewan Gereja Minnesota Belajarlah Berbuat Baik dan Usahakanlah Keadilan.
Tema ini mengambil sumber dari Kitab Nabi Yesaya. Konteks Nabi Yesaya berbicara mengenai upaya membangunkan kesadaran orang-orang Yehuda terhadap realitas situasi mereka.
Alih-alih menghormati religiusitas kontemporer sebagai berkah, Yesaya melihatnya sebagai luka bernanah dan penistaan di hadapan Yang Maha Kuasa. Ketidakadilan dan ketidaksetaraan menyebabkan fragmentasi dan perpecahan.
Nubuatnya mencela struktur politik, sosial dan agama serta kemunafikan dalam mempersembahkan korban sambil menindas orang miskin. Dia berbicara keras menentang para pemimpin yang korup dan mendukung orang-orang yang kurang beruntung, mengakarkan kebenaran dan keadilan di dalam Tuhan saja.
Tema PDS 2023 selaras dengan Arah Dasar Keuskupan Agung Semarang Tinggal dalam Kristus dan Berbuah, Bersatu dan Bersinergi demi Indonesia Damai.
Umat Katolik Keuskupan Agung Semarang dan Kristen Protestan bersinergi agar gerakan berbuat baik dan upaya mewujudkan keadilan dapat nyata dialami dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.
"Kita semua dipanggil untuk bekerja sama mewujudkan Indonesia Damai. Kita bertanggung jawab dan terlibat menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia terhindar dari perpecahan dan maraknya politik identitas," paparnya.
Usaha mempertemukan karya kasih Gereja-gereja Kristus perlu menjadi gerakan bersama. Gereja-gereja Paroki tidak boleh lupa akan saudara-saudari dari Gereja-gereja lain yang ada di lingkungannya. Relasi yang tulus perlu dibangun sehingga memungkinkan adanya persaudaraan yang tulus.
Pekan doa ini tidak hanya menjadi momen tahunan karena sebenarnya persaudaraan ini perlu menjadi bagian dari hidup sehari-hari.
Gerakan Pekan Doa Sedunia 2023 diharapkan bisa mempererat tali-tali persaudaraan yang memperteguh ikatan persaudaraan dengan semangat kebersamaan di antara para pemimpin dan jemaat umat Katolik dan umat Kristen di DIY.
"Gerakan Pekan Doa Sedunia 2023 memberi ruang perjumpaan antara umat Katolik dan Kristan dalam ruang ibadah dan perayaan bersama baik di dalam perayaan bersama di Gereja maupun mereka yang mengikuti secara virtual," tambahnya. (*)