Sepultura Dipastikan Hadir di Jogjarockarta 2023, Metal Head Jogja Masih Kurang Sreg

Sepultura Dipastikan Hadir di Jogjarockarta 2023, Metal Head Jogja Masih Kurang Sreg
Penampilan Derrick Green bersama Sepultura. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA--Animo perhelatan Jogjarockarta 2023 semakin memuncak, kabar menggembirakan bahwa band thrash metal terkenal asal Brasil, Sepultura, telah dipastikan akan tampil untuk menghibur para metal head di Yogyakarta. Hal ini disampaikan CEO PT Rajawali Indonesia, Anas Syahrul Alimi.

“Iya, (Sepultura) dipastikan akan hadir,” ujar Anas kepada koranbernas.id pada Selasa (19/9/2023) di Graha Sabha Pramana, Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

Anas juga mengakui bahwa negosiasi untuk mendatangkan band ini tidaklah mudah, terutama karena band-band luar sering kali memiliki standar yang tinggi dalam hal persyaratan kontrak.

Kehadiran Sepultura, yang telah berdiri sejak 1984, menandai dorongan segar dalam line-up artis internasional yang tampil dalam Jogjarockarta. Ini sangat dinanti-nantikan oleh para penggemar, mengingat kebiasaan menampilkan artis dari luar negeri sempat terhambat beberapa kali akibat pandemi Covid-19.

Sepultura telah lama menjadi salah satu ikon dalam genre thrash metal dan death metal. Nama “Sepultura” sendiri dalam bahasa Portugis berarti “kuburan”.

Band ini awalnya terdiri dari anggota-anggota seperti Max Cavalera (vokal dan gitar ritme), Igor Cavalera (drum), Paulo Jr. (bass), dan Jairo Guedz (gitar solo). Mereka merilis beberapa album awal yang sangat berpengaruh dalam dunia thrash metal, seperti “Morbid Visions” (1986) dan “Schizophrenia” (1987).

Beberapa album mereka sangat sukses, “Beneath the Remains”, dirilis pada 1989 dan memantapkan reputasi Sepultura di kancah musik metal internasional. Album-album lain seperti “Arise” (1991) dan “Chaos A.D.” (1993) juga mengukuhkan posisi mereka sebagai salah satu band paling terkemuka dalam musik metal.

Meskipun mengalami perubahan formasi di tahun 1996 ketika Max Cavalera meninggalkan band dalam situasi kontroversial, Sepultura tetap aktif dengan vokalis baru, Derrick Green. Mereka merilis beberapa album lain, termasuk “Roots” (1996) dan “Machine Messiah” (2017).

Sepultura selalu dikenal dengan gaya berat mereka, lirik-lirik yang sering kali mengangkat isu-isu sosial dan politik, serta eksperimen dengan unsur-unsur musik dunia. Mereka tetap menjadi salah satu ikon musik metal Brasil dan terus beroperasi hingga saat ini, meskipun dengan formasi yang berubah-ubah.

Pengaruh besar dari Max dan Igor Cavalera, dua pionir utama dalam membentuk Sepultura, tetap diingat dalam sejarah musik, meskipun keduanya telah meninggalkan band ini pada tahun 1996 dan 2006 masing-masing.

Max dan Igor membawa suasana baru ke dalam Sepultura, tetapi absennya mereka dalam formasi saat ini masih mempengaruhi beberapa penggemar metal head Jogja yang merasa kehadiran duo Cavalera adalah esensial dalam pengalaman menonton Sepultura.

Dalam konteks Jogjarockarta yang akan dihelat pada tanggal 30 September 2023 mendatang, banyak penggemar musik trash metal di Jogja masih meragukan apakah akan membeli tiket, karena formasi baru Sepultura kurang cocok dengan preferensi mereka.

“Nek aku, Sepultura ya dengan Cavarela,” ujar Yamroni, salah satu metal head asal Imogiri.

Dia menambahkan bahwa meskipun Derrick Green adalah pengganti yang baik, tetapi ini mengurangi daya tarik band yang sangat berakar dalam era 90an ini.

Pendapat serupa juga diungkapkan oleh Yulek, seorang musisi lokal yang bandnya sering tampil di berbagai acara musik detah metal lokal. Dia menyatakan bahwa baginya, Sepultura tetap identik dengan nama Cavalera. Oleh karena itu, dia juga masih ragu untuk membeli tiket Jogjarockarta.

“Tapi nek ra nonton Sepultura saiki, kita tidak tahu kapan lagi mereka akan datang ke Indonesia,” ujarnya.

Direktur Utama Rajawali Indonesia, Tovic Raharja, menekankan bahwa dalam edisi tahun ini, Jogjarockarta Festival akan berlangsung hanya selama satu hari, berbeda dengan format dua hari seperti tahun-tahun sebelumnya.

Ini berarti bahwa semua kegembiraan, kesenangan, dan kebisingan yang khas dari festival akan terkonsentrasi dalam waktu yang lebih singkat, menjanjikan pengalaman yang tak terlupakan bagi para penonton. (*)