Sekolah Harus Mencerdaskan Siswa Secara Emosional

Sekolah Harus Mencerdaskan Siswa Secara Emosional

KORANBERNAS.ID, BANTUL – Pada 1 Juni silam, SMP Unggulan Aisyiyah Bantul berusia 10 tahun. Beragam kegiatan digelar untuk memperingatinya.

Kepala sekolah tersebut, Hj Khusnul Hanifah SPd Si, melalui rilis ke redaksi koranbernas.id mengatakan, peringatan satu dasawarsa sekolah yang berlokasi di  Jalan Ir H  Juanda  Area Sawah Kalurahan Trirenggo Kapanwon Bantul tersebut mengusung tema Mendidik Insan yang Unggul dan Islami untuk Menuju Peradaban Utama.

“Kami menggelar berbagai kegiatan dalam rangka menyemarakan  milad tersebut,” kata Khusnul, Minggu (5/6/2022).

Di antaranya lomba kebersihan kelas, lomba menghias tumpeng dan  lomba video ucapan milad yang dilaksanakan 25-31 Mei.

Perlombaan diikuti seluruh siswa-siswi kelas 7, 8, dan 9. Pada pekan yang sama diadakan pula Art Exhibition pameran tugas akhir dan market day.

Seluruh panitia merupakan siswa-siswi kelas 9. Pada pameran bertema Clasic ini ditampilkan berbagai lukisan dan hasil karya seni siswa-siswi kelas 9 SMP Unggulan Aiyiyah Bantul.

SMP Unggulan Aisyiyah Bantul juga membagikan bingkisan bagi warga sekitar sekolah dan tokoh masyarakat. “Ini adalah bentuk kasih sayang kami kepada semuanya agar turut merasakan kegembiraan yang kami rasakan. Juga rasa syukur karena kami sudah menapaki usia 10 tahun,” tambahnya.

Puncak acara ditandai resepsi milad, Sabtu (4/6/2022), di Pendopo Kompleks Pemda II Manding. Hadir Bupati Bantul H Abdul Halim Muslih, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Bantul Drs H  Sahari, Lurah Desa Trirenggo Ernawati Kusumaningsih dan tamu undangan.

Acara  dimeriahkan penampilan hiburan oleh siswa siswi SMP Unggulan Aisyiyah Bantul, pengajian oleh dr H Agus Taufiqurrahman, pemotongan tumpeng, launching buku antalogi puisi dan model pembelajaran IPA berbasis Al Quran serta pengumuman kejuaraan lomba.

Kecerdasan emosional

Dalam sambutannya, bupati  berharap sekolah  tidak hanya mengejar nilai atau kecerdasan akademik tetapi juga  kecerdasan emosional.

“Mendidik anak tidak cukup unggul bidang akademik, tetapi juga spiritual dan emosional. Sekolah sebaiknya sering berkolaborasi dengan orang tua untuk memberi informasi terkait perkembangan anak sehingga ada interaksi  yang baik antara lembaga dengan orang tua serta masyarakat,” kata bupati.

Selain itu, sekolah juga diharapkan selalu melakukan inovasi  pembelajaran. Pembelajaran yang inovatif merupakan proses belajar siswa yang dirancang, dikembangkan dan dikelola secara kreatif yang menerapkan pendekatan berbeda untuk menunjukkan arah yang lebih baik.

Selanjutnya, menciptakan suasana dan proses pembelajaran yang bermanfaat bagi siswa. “Siswa merasa senang dan bahagia berada di sekolah dan melakukan kegiatan pembelajaran,” tandasnya.

Zulfatin R selaku panitia acara menambahkan guna memfasilitasi pembelajaran inovatif di SMP Unggulan Aisyiyah Bantul, pada acara resepsi milad dirilis karya guru berupa modul pembelajaran IPA yang terintegrasi Al Quran.

“Ini adalah  pijakan awal dan ke depan pembelajaran di SMP UA Bantul kita arahkan untuk  selalu terintegrasi dengan Al Quran dan agama Islam,” tambahnya.

Memasuki satu dasawarsa ini, SMP UA Bantul diharapkan semakin maju, berjaya dan mampu mencapai visinya yaitu Terwujudnya Insan Islami yang Kaffah, Unggul dalan Kecerdasan dan Peduli Lingkungan, dan Berwawasan Global. (*)