Ribuan Warga Gunungkidul Bertempat Tinggal di Rumah Tak Layak Huni

Ribuan Warga Gunungkidul Bertempat Tinggal di Rumah Tak Layak Huni

KORANBERNAS.ID, GUNUNGKIDUL -- Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengakui, hingga kini masih ada ribuan, tepatnya 1.200 rumah, yang sebenarnya tidak layak huni, namun terpaksa ditempati sebagai rumah tinggal. Hal ini dilakukan karena kemiskinan yang masih membelenggu hidupnya.

Secara perlahan masalah tersebut diatasi di antaranya dengan memberikan Bantuan Stimulan Rumah Swadaya (BSRS), bersumber Dana Alokasi Khusus (DAU) dan  APBD kabupaten.

Sebagaimana Rabu (27/7/2022) bertempat di ruang Sekretariat Pemkab Gunungkidul di Wonosari, dilakukan penyerahan BSRS oleh bupati dan diterima secara simbolis warga penerima bantuan.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP)  Gunungkidul, Irawan Jatmiko,  melaporkan terdapat 30 warga yang menerima bantuan terdiri 15 orang dari Kalurahan Kepek dan 15 orang Kalurahan Selang Kapanewon Wonosari.

"Setiap KK menerima bantuan Rp 35 juta untuk digunakan merenovasi rumah, sehingga diharapkan rumahnya benar-benar layak huni,” katanya.

Dana bantuan sejumlah Rp 35 juta ini, menurut Irawan Jatmiko,  berasal dari DAU Rp 20 juta dan APBD Kabupaten Gunungkidul Rp 15 juta. Sedangkan pelaksanaan perbaikan rumah diberi waktu hingga delapan bulan.

Bupati berharap bantuan ini tepat sasaran dan dapat digunakan semaksimal mungkin oleh penerima, dalam upaya mengentaskan kemiskinan.

Menurut Sunaryanta, tahun 2022 Pemkab Gunungkidul telah menyalurkan bantuan  perbaikan sebanyak 400 KK. “Bahkan Pemda DIY juga membantu perbaikan rumah sebanyak 143 untuk peningkatan kualitas rumah, dan 23 unit untuk bangunan baru,” tambahnya.

Kementerian PUPR juga menyalurkan 63 unit peningkatan kualitas bangunan dan rencananya ditambah tahun ini sebanyak 600 unit. (*)