Ribuan Penduduk Gantungkan Hidupnya dari Bantuan Air Bersih

Ribuan Penduduk Gantungkan Hidupnya dari Bantuan Air Bersih

KORANBERNAS.ID -- Badan Penanggulangan Bencana  Daerah (BPBD) Kabupaten Kebumen hingga 10 September 2019 sudah mengirim bantuan air bersih untuk 24.000 penduduk di kabupaten ini.

Diperkirakan bantuan air bersih akan terus didistribusikan sampai berakhirnya masa siaga darurat bencana kekeringan, akhir Oktober 2019.

“Air bersih yang telah kami salurkan mencapai 2,4 juta liter,“ kata Eko Widianto, Pelaksana  Harian Kepala  BPBD Kabupaten Kebumen kepada wartawan, Rabu (11/9/2019).

Bantuan  itu disalurkan ke 52 desa yang tersebar di 14 kecamatan. Dia sempat khawatir bantuan air bersih bisa menyamai bencana kekeringan tahun 2015 karena kemarau panjang.

Eko didampingi Kepala Bagian Humas Pemkab Kebumen Budi Suwanto, mengungkapkan untuk memenuhi  kebutuhan  air bersih selama masa siaga darurat bencana  kekeringan, Pemkab Kebumen mengalokasikan  anggaran Rp 346 juta.

Anggaran itu untuk pengadaan air bersih setara dengan 1.650 tangki. “Diharapkan bisa mencukupi kebutuhan air bersih hingga berakhirnya masa siaga darurat bencana kekeringan,” tambahnya.

Di masa mendatang Eko berharap ada pembangunan sarana air bersih di desa-desa rawan kekeringan, seperti proyek Pamsimas, serta konservasi lahan di daerah itu.

Dengan begitu penduduk tidak terus menerus hidupnya bergantung dari bantuan air bersih.

“Perlu terobosan, seperti konservasi lahan dengan gerakan penanaman pohon,“ kata Eko.

Kepala Bagian Umum  PDAM Tirta Bumi Sentosa (PDAM-TBS) Kebumen, Parno SE dan Kepala Bagian Teknik PDAM TBS Kebumen, Kusni SE, menyatakan ketersediaan air bersih untuk bantuan air bersih tidak ada masalah  hingga akhir Oktober 2019.

Pengambilan air bersih untuk keperluan bantuan sudah disiapkan di beberapa lokasi, kecuali air baku dari Sungai Kedungbener khusus untuk memenuhi kebutuhan pelanggan di Kecamatan Alian.

Hal ini untuk menghindari terganggunya pasokan air bersih ke pelanggan di daerah itu. (sol)