Playground Jogo Kali Penuh Misteri, Warga Diimbau Jangan Melintasi Kedung Londo Mati

Playground Jogo Kali Penuh Misteri, Warga Diimbau Jangan Melintasi Kedung Londo Mati
Pengola wisata alam Playground Jogo Kali memasang rambu peringatan dilarang melintas di lokasi Kedung Londo Mati. (wahyu nur asmani ew/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, PURWOREJO -- Kisah misteri terjadi di area wisata Playground Jogo Kali yang berlokasi di timur Bendungan Boro atau tepatnya di Desa Kedungsari Kecamatan dan Kabupaten Purworejo Jawa Tengah.

Terdapat kawasan angker yang biasa disebut Kedung Londo Mati. Alkisah, konon kedung tersebut untuk mengubur warga Belanda yang mati.

Lokasi kedung tak jauh dari pendapa kuliner, di tengah lokasi yang digunakan sebagai wahana off road dan taman bunga Playground Jogo Kali.

Playground Jogo Kali sendiri merupakan salah satu alternatif wisata edukasi di Kabupaten Purworejo dengan menawarkan beberapa pengalaman menarik seperti sarana off road, camping ground, wisata edukasi peternakan, gardu pandang, taman bunga serta permainan anak dan kuliner.

Muhammad Edi Suryanto atau Kiai Merah selaku pemilik Jogo Kali Group mengatakan, ada cerita turun temurun tentang Kedung Londo Mati. Kedung tersebut selain terkenal dalam, juga angker. Dirinya saat melakukan off road membuka jalan mengalami keanehan. Mobil yang dikendarainya tiba-tiba mengalami mesin mati saat melintasi Kedung Londo Mati.

Kiai Merah sebagai warga Desa Kedungsari Kecamatan Purworejo Kabupaten Purworejo mengimbau masyarakat jangan melintasi area Kedung Londo Mati. Jika hal tersebut dilanggar akan berakibat fatal.

"Kemarin saya bersama Mbah Marno saat off road buka jalan di tanjakan yang tidak ada satu meter ini, tiba-tiba mesin mobil mati, loker tidak hidup, win tidak hidup. Saya panik. Saya ulang-ulang, penasaran kok nggak bisa hidup, lalu telepon Mbah Marno, kemudian ditarik mobil lain. Sampai atas mobil dihidupkan bisa nyala lagi,” ungkapnya.

Dia juga mendengar suara perempuan seperti mengingatkan agar jalan melintasi lokasi itu. “Percaya tidak percaya saat melewati ini apakah halusinasi saya seperti mendengar suara perempuan, seperti berkata jangan, jangan maksude jangan melintas. Namun saya tetap melintas. Dan itu saya ulangi lagi yang kedua kali. Tidak bisa lagi. Ditarik lagi, saya ulang lagi hingga ada kejadian mata saya yang sebelah seperti mati. Saya merasa oh berarti saya memang melanggar, sudah diingatkan masih saja melanggar," katanya kepada awak media di kawasan Playground Jogo Kali, Jumat (12/5/2023) malam.

Kiai Merah beranggapan, secara ilmiah kedung yang dulu dalam dan kini teruruk, membahayakan karena bisa ambles jika dilalui kendaraan. Dia pun memasang papan peringatan agar pengunjung tidak melintasi atau melewati Kedung Londo Mati itu.

"Biar untuk kehati-hatian dan biar tidak terjebak, nanti saya pasang pagar besi dan teman-teman yang wisata di Playground Jogo Kali biar nyaman. Nanti kita bisa diceritakan bareng Mbah Marno, Pak Sarjono, atau warga lain di sini. Ada banyak cerita mistis itu, saya akan pagari lokasi ini, karena dulu bekas kedung, bisa ambles. Pengunjung yang datang ke Playgroud itu benar-benar nyaman. Di sini menjadi wisata yang gembira dan segar, kegiatan sehari-hari menjadi optimal,” kata dia.

Dia menjamin keamanan bagi wisatawan mengingat yang membuat jalur adalah IOF atau ikatan off road. “Pokoknya dijamin, kenyamanan dan keamanan sudah dipertimbangkan dan yang paling penting untuk awal sebelum start off road kita wajib berdoa dulu," jelasnya.

Lokasi Kedung Londo Mati. Warga dilarang melintas. (wahyu nur asmani ew/koranbernas.id)

Resapan air

Salah seorang pengelola yang juga warga Desa Kedungsari, Ihsan Sumarno (62), mengisahkan Kedung Londo Mati merupakan saluran air atau sungai hasil resapan air dari Heroes Park Desa Kedungsari.

Dulu, aliran air itu cukup deras dan kedung itu sangat dalam. Seiring waktu berjalan, akibat peristiwa alam aliran sungai menjadi kecil dan kini kedung tak dalam lantaran teruruk material tanah sekitar. Lokasi itu menjadi dangkal kemudian dimanfaatkan warga jadi lahan pertanian dan kini dikelola sebagai lokasi wisata alam Playground Jogo Kali.

"Kedung itu pernah dijajaki kedalamannya menggunakan bambu petung. Satu batang pun itu tidak sampai dasar atau belum mentok. Menurut cerita para orang tua dulu, kenapa dinamakan Kedung Londo Mati, karena untuk pembuangan mayat para penjajah Belanda. Jadi mungkin yang dulu penjajah yang bermusuhan dengan warga Desa Kedungsari dibunuh dan dibuang di kedung tersebut, maka sampai sekarang dikatakan sebagai Kedung Londo Mati," kata Ihsan Sumarno.

Kedung Londo Mati memiliki kisah misteri dan dianggap angker oleh warga setempat. Banyak ditemui hal aneh dan tak masuk nalar.

"Keangkeran Kedung Londo Mati tergantung kepercayaan masing masing. Saksi mata ada yang pernah melihat ikan tanpa daging. Hanya duri dan kepala saja, lalu ada ikan yang sangat bagus dan banyak hal lain yang ditemui warga. Saksi mata ada yang sampai sekarang masih ada hanya saja dia itu tuna rungu tidak bisa bicara. Dia pernah dikejar seperti bola api dan sempat sakit enam bulan, sekarang alhamdulillah sudah sembuh dan bisa berbaur dengan masyarakat kembali," kisahnya.

Bagi warga desa atau siapa pun yang datang di lokasi itu, dianjurkan tidak melakukan hal-hal yang tidak baik, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Sopan santun kehidupan kita di dunia nyata, artinya kita tidak boleh melakukan sesuatu yang melanggar, seperti kencing sembarangan, ucapan dengan kata- kata tidak senonoh (tidak pantas). Bagi yang ingin berwisata di Playground Jogo Kali ini disarankan berdoa dulu atau istilah Jawa kulanuwun, agar diberikan keselamatan dari segala gangguan dan rintangan," pesanya. (*)