Retribusi Pelayanan Pasar di Kota Yogyakarta Bisa Online

Retribusi Pelayanan Pasar di Kota Yogyakarta Bisa Online

KORANBERNAS.ID -- Meningkatnya transformasi digital di bidang pelayanan publik yang semakin gencar belakangan ini menjadi akselerator bagi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Selain berperan penting dalam pembangunan daerah, PAD juga merupakan tolak ukur kemandirian suatu daerah.

Retribusi pasar sebagai salah satu sumber PAD merupakan salah satu unsur pendapatan yang berpotensi besar untuk dikembangkan melalui elektronifikasi pembayarannya. LinkAja yang terus melakukan pengembangan digitalisasi di berbagai daerah kini hadir di kota Yogyakarta untuk mewujudkan kemudahan dalam pelayanan dan pembayaran retribusi pelayanan pasar.

Setelah sebelumnya menandatangani nota kesepahaman tentang Peningkatan Kinerja Perekonomian Daerah Melalui Inovasi Teknologi Digital, LinkAja dan Pemkot Yogyakarta kini resmi bekerja sama dengan ditandatanganinya perjanjian kerja sama mengenai Penyediaan Layanan LinkAja Dalam Rangka Penerimaan Pembayaran Retribusi Pelayanan Pasar di Kota Yogyakarta. Acara ini dilakukan bertepatan dengan Festival Inovasi Jogja, yang diadakan selama dua hari pada 19 dan 20 Oktober 2019 di Galeria Mall Yogyakarta.

Tujuan dari dilakukannya kerja sama strategis ini antara lain adalah untuk meningkatkan PAD, khususnya sektor retribusi pelayanan pasar, meningkatkan kualitas pelayanan kepada pedagang pasar dengan memberikan kemudahan pembayaran retribusi, serta menyediakan alternatif pembayaran bagi para pedagang pasar dalam memenuhi kepatuhan dalam membayar retribusi.

“Kami sangat antusias dengan kerja sama strategis ini, karena membentuk sinergi yang bermanfaat bagi LinkAja dan Pemkot Yogyakarta dalam mengimplementasikan transformasi digital dalam penerimaan pembayaran retribusi pasar," papar Arman Hazairin, Direktur Teknik LinkAja, Sabtu (19/10/2019).

Selain bermanfaat dalam peningkatan penerimaan asli daerah melalui kemudahan transaksi nontunai, digitalisasi transaksi ini akan semakin meningkatkan literasi keuangan digital para pedagang pasar.

"Sehingga dapat membantu memperluas ekosistem nontunai dalam rangka mewujudkan target keuangan inklusif sebesar 90% pada tahun 2023," imbuhnya. (yve)