Rawan Bencana Multi Hazard, Srimartani Membentuk Dustana

Rawan Bencana Multi Hazard, Srimartani Membentuk Dustana

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Srimartani merupakan salah satu kalurahan yang terletak di Kawasan Rawan Bencana (KRB) di Kabupaten Bantul. Kerawanan bencana Srimartani meliputi gempa bumi, kebakaran hutan lahan, kekeringan, angin ribut, longsor, dan pandemi virus Covid-19.

Dalam kaitan tersebut, Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kalurahan Srimartani, Piyungan, menyelenggarakan kegiatan peningkatan kapasitas bagi warga dusun. Acara ini diselenggarakan secara maraton untuk 17 dusun di Kalurahan Srimartani.

"Target dari kegiatan ini diharapkan setiap dusun menjadi Dusun Tangguh Bencana (Dustana)," kata Galih HS, Ketua FPRB Srimartani, Sabtu (25/9/2021).

Kegiatan ini bagian dari realisasi program utama FPRB Srimartani. Setiap dusun diharapkan menjadi tangguh bencana. Karena Srimartani berada di kawasan rawan bencana multi hazard.

FPRB Srimartani, lanjut Galih, telah memiliki peta kerawanan dan peta ancaman bencana yang komprehensif. Dari pemetaan tersebut perlu dibentuk Dusun Tangguh Bencana sehingga dapat mengurangi risiko saat terjadi bencana.

"Dari pembentukan ini kedepannya setiap dusun memiliki rencana kontinjensi yang siap diuji cobakan untuk mengukur kesiapsiagaan warga," tambahya.

Sementara itu, Dwi Aprianto, Anggota Bamuskal Srimartani, menegaskan dengan gagasan pembentukan Dusun Tangguh Bencana ini Bamuskal mendukung penuh dan siap mengawal dalam penganggaran di kalurahan. Juga akan meminta Bupati Bantul segera membuat Peraturan Daerah tentang Kebencanaan.

"Kebencanaan, baik alam dan non-alam, merupakan tanggungjawab kita semua. Kita harus siap siaga menghadapi bencana yang datangnya tidak bisa kita perkirakan. Bamuskal Srimartani siap mengawal program penguatan kapasitas bagi warga dusun untuk menghadapi bencana," tandasnya. (*)