Puskesmas Dampingi Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka

Puskesmas Dampingi Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Kepala Puskesmas Bambanglipuro Bantul, dr T Glory, menjadi narasumber Sosialisasi Penanganan Covid-19 di SMP Negeri 2 Bambanglipuro, Rabu (27/10/2021). Acara ini diikuti 30 perwakilan siswa dan wali serta dihadiri Kepala Sekolah Edi Suryanto MPd, Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas, Projo Sukardi MPd dan komite sekolah Drs Surajiman.

Glory mengatakan saat Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas harus diperhatikan beberapa hal di antaranya saat ke sekolah pastikan badan normal, tidak batuk pilek, tidak ada gangguan kulit, gangguan mata, tidak muntah dan diare. “Jangan lupa sarapan terlebih dahulu agar kondisi badan tetap fit,” katanya.

Selain itu, juga selalu gunakan masker dan membawa masker cadangan serta hand sanitizer termasuk membawa bekal makanan dan minuman dari rumah. Buku dan alat tulis agar tidak sampai meminjam, perlengkapan salat pribadi, jika pakai kendaraan umum pastikan jaga jarak dan jangan mampir.

“Kalau berangkat ya berangkat, saatnya pulang ya pulang. Jangan main atau mampir ke mana-mana dulu. Takutnya anak-anak kemudian berkerumun bahkan mencopot atau menurunkan masker. Jangan sampai terjadi,” katanya.

Pihak sekolah perlu menyediakan tempat cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, ada alat ukur suhu, mengatur jarak duduk atau membatasi dengan setengah kapasitas. Durasi waktu jangan terlampau panjang dan pastikan sirkulasi udara baik.

“Hal yang selalu saya ingatkan, jangan pernah melepas masker selama PTM hingga saatnya pulang ke rumah kembali. Saat mengobrol jangan lepas masker. Jika makan cari tempat yang aman, makan  dengan cepat, tidak perlu mengobrol dengan yang lain, setelah selesai  pasang kembali maskernya. Ini berlaku juga untuk guru. Karena hal-hal seperti ini kadang jadi titik lengah dan menjadi sarana penyebaran Covid-19,” katanya.

Seperti kasus senam di wilayah Bambanglipuro setelah dilakukan  pendalaman ternyata diketahui usai senam peserta ngobrol sambil makan sehingga di sanalah ada penyebaran.

“Dengan protokol kesehatan yang ketat, saya berharap jangan sampai PTM menjadi klaster baru. Disiplin prokes wajib dilakukan. Puskesmas tentu akan melakukan pendampingan termasuk melakukan cek kesehatan secara berkala,” katanya.

Edi Suryanto mengatakan pelaksanaan PTM semingu dua kali, setiap pertemuan maksimal  dua jam. Kegiatan PTM terbatas telah dilakukan sejak Senin (18/10/2021) pekan lalu. Jam pembelajaran dimulai pukul 07:15 hingga 08:35 tanpa jam istirahat.

Kapasitas ruang jika biasanya 32 siswa, saat PTM terbatas diisi 16 anak atau 50 persen. Di sekolah ini ada 15 lokal dengan total siswa 480 siswa. “Anak harus disiplin saat jam masuk dan pulang,” katanya.

Selanjutnya, sampai di rumah mulai pukul 09:30 dilakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ). “Jadi kami memang kombinasi antara PTM terbatas dan PJJ,” katanya. (*)