Puluhan Pemuda Desa Termotivasi Lomba Kewirausahaan

Puluhan Pemuda Desa Termotivasi Lomba Kewirausahaan

KORANBERNAS.ID--Semangat wirausaha para pemuda di Kabupaten Klaten layak diapresiasi. Terbukti dalam lomba kewirausahaan yang diselenggarakan Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Klaten diikuti puluhan pemuda.

Meski peserta tidak semua bisa hadir maksimal, keikutsertaan mereka dalam lomba yang berlangsung 16 hingga 19 September di Monumen Juang Desa Jonggrangan Kecamatan Klaten Utara itu telah membuktikan jika mereka memiliki semangat yang tinggi.

Pada hari pertama lomba, Senin (16/9/2019), dari 22 wirausaha muda yang diundang tercatat 12 peserta yang hadir. Sedangkan Selasa (17/9/2019), dari 22 yang diundang justru hadir 11 orang.

Tim juri terdiri dari petugas Dinas Budparpora, Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja serta Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM.

Kepala Bidang Pemuda dan Olahraga Disbudparpora, Purwanto mengatakan lomba tersebut dalam rangka menggugah para pemuda agar memiliki jiwa wirausaha.

“Sebelum ikut lomba mereka sudah diberikan pembinaan. Dan saat ini ikut lomba. Setelah itu kami akan cek lapangan untuk mengetahui mereka benar-benar punya usaha apa tidak," kata Purwanto di Monumen Juang Klaten

Menanggapi kurang maksimalnya peserta yang ikut lomba meski telah diberikan pembinaan, menurut dia mungkin dikarenakan tidak siap untuk presentasi.

Sebab dalam lomba tersebut, panitia penyelenggara membatasi setiap peserta dengan durasi waktu 15 menit. Sepuluh menit untuk presentasi dan 5 menit untuk tanya jawab.

Peserta yang ikut lomba dengan latar belakang usaha berbeda. Ada yang memiliki usaha kuliner, kerajinan batik, kerajinan aluminium, susu dan lain sebagainya.

Ahmad Mughnil Labib. (Masal Gurusinga/koranbernas.id)

Ahmad Mughnil Labib, perajin aluminium yang juga peserta lomba menceritakan, dirinya yang baru saja lulus dari Politeknik Manufaktur (Polman Ceper) pada bulan Juli 2019 lalu mulai merintis usaha berbahan baku aluminium. “Saya pilih aluminium karena mencarinya mudah. Tidak sesulit besi. Kebetulan tetangga ada yang punya usaha pengepul rosok,” ujar pria berumur 22 tahun itu.

Usaha yang digeluti memproduksi barang-barang kerajinan aluminium seperti bintang tokek, tempat buah dan lain sebagainya yang rata-rata dijual berkisar harga Rp 40 ribu hingga Rp 150 ribu/unit.

Meski baru dua bulan merintis usaha, warga Kampung Babad Desa Kradenan Kecamatan Trucuk itu merasa bersyukur karena produknya sudah ada yang pesan. Tidak tanggung-tanggung karena pemesan juga dari Kedutaan Besar Aljazair.

“Itu berawal saat saya ikut expo di Bali bulan Agustus lalu. Di sana saya ditemui Duta Besar Aljazair dan pesan seratus buah,” kata Labib.

Usaha yang dia rintis itu, ujarnya, diawali dari dirinya yang ikut dalam IPNU (Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama). Setelah selesai sekolah ingin membuka usaha bersama dengan teman-teman. Dia yang memiliki basic di bidang pengecoran, punya prinsip ingin mandiri dan berwirausaha.

Saat ini usaha yang dijalani masih menghadapi banyak tantangan. Seperti pemasaran dan keinginan untuk memiliki showroom atau pabrik sendiri.

Dan tantangan ini juga yang sempat ditanyakan Sinung Nugroho, salah satu juri yang juga Kepala Bidang Perindustrian Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Klaten.

Peserta lain Septina Dwi Ayu Pratiwi, wirausaha di bidang susu Kambing Etawa dengan gula aren.

Menurut dia, meski hanya sebagai agen produk susu super goat tetap dia jalani dengan sungguh-sungguh.

Sebab kata warga Dusun Krobyongam Desa Kurung Kecamatan Ceper itu, susu Etawa sangat bagus untuk kesehatan semua kalangan mulai dari anak-anak hingga dewasa. Susu Etawa juga bisa disamakan dengan ASI. (SM)