Program Kadin Sleman Pasca Muskab, Segera Konsolidasi untuk Pemulihan Sektor UMKM

Program Kadin Sleman Pasca Muskab, Segera Konsolidasi untuk Pemulihan Sektor UMKM

KORANBERNAS.ID, SLEMAN Pasca terpilih secara aklamasi dalam Musyawarah Kabupaten ke-8 Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sleman, Wahyu Widada, bertekad langsung tancap gas. Dia ingin segera melakukan konsolidasi dan menjaring masukan dari seluruh anggota, untuk merumuskan cara terbaik memulihkan kondisi perekonomian yang terdampak pandemi Covid-19.

Diskusi dan pembicaraan intensif juga akan dilakukan dengan seluruh pemangku kepentingan, termasuk Pemkab Sleman, dengan program prioritas utama memulihkan dan mendorong bergeraknya pelaku UMKM.

“Sebagaimana pesan dari para sesepuh dan ketua terdahulu serta Ketua Kadin DIY, GKR Mangkubumi, kami akan merapatkan semua potensi dan kekuatan untuk bersama-sama pemerintah membangkitkan sektor perekonomian. Prioritas pertama untuk sektor UMKM,” kata Wahyu, usai dilantik sebagai Ketua Kadin Sleman untuk periode 2020-2025, Sabtu (10/10/2020).

Wahyu terpilih secara aklamasi dalam Muskab yang berlangsung singkat, dan dihadiri oleh 50 dari 210 orang anggota Kadin Sleman. Peserta Muskab memang dibatasi, untuk memenuhi dan mematuhi persyaratan protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19. Meski peserta terbatas, hasil Muskab sah dan memenuhi AD/ART organisasi, karena sebelumnya telah dilaksanakan pra-Muskab yang dihadiri sebagian besar anggota.

Menurut Wahyu, konsolidasi menjadi hal penting. Sebab Kadin merupakan wadah organisasi bagi banyak pelaku usaha dari bermacam-macam bidang atau sektor garap. Wahyu sendiri, saat ini masih menjabat juga sebagai Ketua Gapensi Sleman, organisasi yang membidangi sektor konstruksi.

“Tentu saya akan meminta masukan dan pendapat dari kawan-kawan yang membidangi sektor UMKM. Supaya kebijakan dan program kerja lebih tepat dan kena sasaran. Kalau sejauh yang saya tahu, persoalan UMKM terutama terkait modal dan pemasaran. Ya gambaran awal saya, salah satunya tentu dengan menjajagi kemungkinan menggandeng kawan-kawan perbankan. Tapi pastinya nanti setelah konsolidasi,” tandasnya.

Ketua Kadin DIY, GKR Mangkubumi, berharap pengurus ke depan meningkatkan sinergi dengan pemerintah. Dia berharap agar Kadin ikut membantu pemerintah dalam pembangunan di masing-masing kabupaten/kota. Koordinasi dan konsolidasi, katanya, harus dilakukan lintas sektor terutama dengan dinas-dinas dan lembaga terkait. Seperti misalnya Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (Dispertaru). Ini sangat penting, agar bisa mengetahui lokasi-lokasi mana yang bisa dilakukan untuk lokasi usaha.

“Semua itu demi keberlangsungan usaha jauh ke depan. Sebab banyak pengusaha yang tidak tahu soal perizinan dan lokasi yang layak dan boleh untuk dibangun usaha. Kita harus bisa memberi contoh lah, jangan yang melanggar-melanggar. Jangan sampai usaha sudah berjalan, ternyata kemudian harus tutup karena melanggar,” kata GKR Mengkubumi usai membuka acara.

Putri sulung Sultan HB X ini juga wanti-wanti, Kadin ke depan perlu tampil sebagai organisasi yang solid atau kompak. Untuk solid, maka anggotanya yang notabene adalah para pemilik perusahaan atau bos, harus bisa mengerem ego mereka, dan berpikir untuk kepentingan yang jauh lebih besar.

Sedangkan Wakil Ketua Kadin DIY, Wawan Harmawan, yang juga Ketua Caretaker Kadin Sleman, meminta Kadn Sleman dapat bekerja lebih maksimal agar bisa berperan lebih baik dalam membantu pemerintah menggerakkan dan mengembangkan perekonomian di Kabupaten Sleman.

Saatnya Kadin yang berisikan para pengusaha lintas sektor, bisa bekerja bau membahu dengan pemerintah, untuk memperkuat perekonomian di daerah.

“Termasuk bagaimana Kadin bisa segera ikut menyelesakan persoalan kemiskinan yang masih menjadi pekerjaan rumah di sebagian kecil wilayah Sleman. Saya kira bukan hal yang sulit, kalau kawan-kawan mau bekerja sama bahu membahu. Juga peran kita ditunggu oleh kawan-kawan pelaku UMKM, yang sejatinya menjadi penopang utama perekonomian, mengngat populasi mereka yang begitu banyak,” katanya. (*)