PKB Purworejo Konsolidasi Mengenalkan Paslon Pilihan Partai

Kami akan memilih 30 guru ngaji berprestasi diberangkatkan umrah. 

PKB Purworejo Konsolidasi Mengenalkan Paslon Pilihan Partai
Ketua DPC PKB Purworejo Fran Suharmaji. (wahyu nur asmani ew/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, PURWOREJO -- DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Purworejo Jawa Tengah memperkenalkan Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati kepada kadernya.

Ketua DPC PKB Purworejo, Fran Suharmaji, mengatakan konsolidasi partai digelar untuk mengenalkan paslon yang diusung partainya yaitu Yuli Hastuti dan Dion Agasi Setiabudi.

"Dari internal partai tidak bisa maju, ya mencari calon yang sesuai. Saya melihat dari Paslon Nomor 02 ini ada program yang menjadi unggulan, yang bersifat agamis sesuai dengan yang kita pikirkan," ujarnya, Kamis (24/10/2024), di Hotel Plaza Purworejo.

Menurut Fran terdapat tujuh agenda yang harus dicapai dari segi agama, kesehatan dan pendidikan.

Konsolidasi PKB Kabupaten Purworejo. (wahyu nur asmani ew/koranbernas.id)

"Alhamdulillah yang kaitannya dengan kita tentang guru ngaji dan pesantren ternyata bagi dia juga sudah menjadi program unggulan. Tidak hanya sekadar janji, saya sudah kenal beliau, Insya Allah dengan pengalaman beliau dan kepercayaan, program tersebut akan direalisasikan," jelasnya.

Fran mengatakan konsolidasi diikuti oleh kader partai dan non-partai termasuk dihadiri gus-gus muda dan tokoh muda sekitar 250 orang.

Konsolidasi juga dimaksudkan untuk fit and proper test. Peserta dipersilakan bertanya apapun kepada paslon.

Dion dalam kesempatan tersebut mengatakan sudah menjadi anggota dewan sejak tahun 2014. Pada pemilu legislatif 2024 dia maju lagi dan terpilih kembali.

Dion mundur dari jabatannya sebagai Ketua DPRD sebulan setelah dilantik karena harus mencalonkan diri pada Pilkada Purworejo sebagai Calon Wakil Bupati Purworejo mendampingi Yuli Hastuti.

Agenda prioritas

Dia menyampaikan tujuh agenda prioritas yang akan dilakukan. Salah satunya adalah program intensif berupa umrah bagi guru ngaji. Berdasarkan data yang disampaikan KH Habib Soleh, di Purworejo ada sekitar 3.400 guru ngaji.

Dari jumlah tersebut, sekitar 30 orang akan diberikan intensif khusus berupa umrah setiap tahunnya. Menurut Dion, itu merupakan bentuk apresiasi kepada mereka.

"Untuk mengapresiasi guru ngaji, kami akan memilih 30 guru ngaji berprestasi diberangkatkan umrah. Guru ngaji berprestasi sesuai syarat dan ketentuan kami," ujarnya.

Adapun kriterianya, menurut Dion, akan ditentukan kemudian termasuk dari lama pengabdian. Masih untuk guru ngaji, Dion menjanjikan akan menaikkan anggaran untuk intensif Rp 4,5 miliar dari yang sebelumnya. (*)