Percepat Pengentasan Kemiskinan, Pemkab Kulonprogo Meluncurkan Gempar

Percepat Pengentasan Kemiskinan, Pemkab Kulonprogo Meluncurkan Gempar

KORANBERNAS.ID, KULONPROGO -- Dalam rangka mendukung percepatan pengentasan kemiskinan, Pemkab Kulonprogo meluncurkan Gempar (gemar menanam pangan di pekarangan). Program tersebut menyasar Kelompok Wanita Tani (KWT) di wilayah kalurahan yang rata-rata bermata pencaharian pokok sebagai petani di Kulonprogo.

Wakil Bupati Kulonprogo, Fajar Gegana, di sela-sela kunjungan kerjanya di KWT Suka Mulya, Kalurahan Tayuban, Kapanewon Panjatan, menjelaskan Pemkab Kulonprogo bakal membuka Pasar Tani di setiap hari Sabtu dan Minggu.

“Hal ini pengembangan dari program Gempar sehingga ibu-ibu bisa menanam tanaman sayuran di pekarangan rumah maupun di demplotnya KWT. Panenannya bisa dijual langsung di Pasar Tani,” kata Fajar, Minggu (3/10/2021).

Fajar menambahkan, Pemkab Kulonprogo juga mendorong agar ibu-ibu menabung dengan menyisihkan hasil penjualan dan di tabung di KWT. Tabungan tersebut juga nantinya untuk membeli lagi produk pertanian dari KWT tersebut, sehingga program Bela Beli Kulonprogo juga didukung dengan daya beli.

“Karena selama ini slogan tersebut kurang pas ketika bela-beli hanya iso nandur ngopo tuku, iso gawe ngopo tuku, iso ngingu ngopo tuku. Slogan tersebut tidak ada nilai daya beli dan berimbas kepada survei angka kemiskinan. Rakyat kita masih banyak yang dianggap di bawah garis kemiskinan karena tidak ada daya beli. Padahal mereka memang tidak membeli tapi punya sendiri. Itu yang tidak menjadi indikator survei,” papar Fajar.

Ia juga menerangkan, garis kemiskinan Kulonprogo ada di Rp 340.000 per jiwa dalam satu bulan. Kalau dibawah itu menjadi indikator masih miskin.

“Oleh sebab itu ketika mereka juga membeli produk yang sebetulnya produk itu panenan mereka sendiri, akan menambah daya beli per bulan. Kita berharap angka kemiskinan kita juga berubah,” terang Fajar.

Kabid Pangan dan Penyuluhan, Trenggono Tri Mulyo, di sela-sela peninjauan Pasar Tani Sido Mulyo Tayuban mengatakan upaya percepatan pengentasan kemiskinan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kebijakan strategis Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Tak terkecuali Dinas Pertanian dan Pangan Kulonprogo juga ikut mendukung pengentasan kemiskinan tersebut.

“Pasar tani diselenggarakan oleh KWT se-Kulonprogo untuk pemulihan perekonomian nasional akibat pandemi Covid-19 ini. Pasar Tani ini dicanangkan dalam rangka untuk mendukung Gempar. Bulan Oktober ini akan diadakan lomba, salah satu tolok ukurnya adalah Pasar Tani,” kata Trenggono.

Lurah Tayuban (non aktif), Muhamad Abdulrohman Wiyono, mengatakan konsep Pasar Tani sederhana tapi mengena. Di Kalurahan Tayuban Kapanewon Panjatan ada dua KWT, salah satunya KWT Suka Mulya ini. KWT Suka Mulya mendirikan Pasar Tani yang setiap minggu diselenggarakan dengan penanggung jawab Ketua KWT, Umi Sofiatin.

"Pasar Tani produk yang dijual hasil pertanian dan olahan hasil pertanian yang di kelola oleh KWT Suka Mulya. Pembelinya adalah masyarakat umum karena Pasar Tani tersebut dekat dengan jalan raya ," ujar Abdulrohman yang saat ini dalam masa cuti.

Abdulrohman Wiyono menambahkan, dalam jangka waktu 1-2 bulan KWT Suka Mulya diharapkan bisa panen sayuran seperti kangkung, bayam, sawi, kacang panjang, paria atau jagung manis.

"Tentu yang lebih penting lagi, kita berharap ada perubahan mindset positif dan tumbuh mental bangkit untuk membantu perekonomian keluarga. Pendampingan yang kami berikan selain memberi bekal teknis budidaya sayur dan buah yang baik, juga memberikan motivasi positif kepada KWT," tambahnya. (*)