Perahu Terbalik, Penambang dan Pasir Hasil Tambang Menghilang

Perahu  Terbalik, Penambang dan Pasir Hasil Tambang Menghilang

KORANBERNAS.ID, KEBUMEN—Sebuah perahu yang digunakan untuk menambang pasir di muara Sungai Luk Ulo, Desa Tanggulangin, Kecamatan Klirong, Kabupaten Kebumen, Senin (13/1/2020) siang terbalik. Akibatnya, pasir hasil menambang dan seorang penambang hanyut. Hingga Senin malam, korban belum ditemukan.

Sebelumnya, korban bernama Rudi Hartono (45), warga Desa Wonoharjo, Kecamatan Rowokele, Kabupaten Kebumen, bersama puluhan penambang di muara Sungai Luk Ulo, menambang pasir di Dukuh Sidomulyo, Desa Tanggulangin. Diduga muatan pasir berlebih, perahu yang digunakan korban dan temannya terbalik.

Kepala Sub Bagian Humas, Humas Polres Kebumen Iptu Tugiman mengungkapkan, kecelakaan terjadi Senin (13/1/2020) sekitar 13.00 WIB. Saat itu korban tengah mencari pasir bersama satu temannya. Saat perahunya terbalik, korban tidak bisa menyelamatkan diri.

Saksi Turisman (38), warga Desa Rowokele, Kecamatan Rowokele Kebumen yang saat itu berada satu perahu dengan korban, mengungkapkan, sebelum kejadian, ia dan korban sudah berencana menepi, karena pasir yang ditambangnya sudah penuh.

Saat itu, aliran sungai cukup deras. Keduanya berusaha memotong arus sungai, namun perahunya malah terbalik. Teman kerja korban, Turisman berhasil menghindari tumpahan pasir. Sedangkan korban tidak terlihat setelah perahu tambang mereka terbalik. Diduga korban terbawa arus sungai,

Hingga Senin malam, aparat dari Polsek Klirong, TNI dan tim SAR gabungan, diantaranya dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kebumen dan warga sekitar, masih terus mencari korban. Mereka menyisir sejumlah lokasi. Namun korban masih belum ditemukan.

Catatan korabernas.id, lokasi penambangan pasir yang berada di daerah terlarang, pernah dipersoalkan pengelola jalan dan jembatan Ayam Putih, yakni Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Mereka menilai, aktivitas penambangan illegal ini mengancam keberadaan 2 jembatan.

Lokasi penambangan berada kurang dari 1000 meter arah hilir jembatan, dan 500 meter hulu jembatan. Di lokasi penambangan, ada 2 jembatan yang menghubungkan Kecamatan Klirong dengan Kecamatan Buluspesantren. Jembatan itu bagian dari jalan Pantai Selatan Jawa dan Jalan Lintas Selatan. (SM)