Penularan Tinggi, Lurah Sleman Harus Fokus Penanganan Covid-19

Penularan Tinggi, Lurah Sleman Harus Fokus Penanganan Covid-19

KORANBERNAS.ID,SLEMAN--Sebanyak 49 lurah se-Kabupaten Sleman dilantik oleh Bupati Sleman, Sri Purnomo, Sabtu (26/12/2020), bertempat di Pendopo Parasamya Kabupaten Sleman. Pelantikan dilakukan dengan pemberian tanda jabatan serta Surat Keputusan (SK) kepada perwakilan 3 orang lurah, yakni Lurah Sendangarum, Lurah Triharjo dan Lurah Kepuharjo.

Bupati Sri Purnomo mengapresiasi seluruh pihak yang telah berkontribusi sehingga Pemilihan Lurah (Pillur) periode 2020-2026 di Kabupaten Sleman dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan. Menurutnya Pillur kali ini melalui perjalanan panjang sehingga dapat terlaksana, serta dilanjutkan dengan acara pelantikan pada Sabtu siang tersebut. Sebab sebelumnya gelaran Pillur ini sempat tertunda dua kali, yakni pada bulan Maret dan Agustus 2020, dikarenakan masih merebaknya Covid-19.

“Setelah sukses melaksanakan Pilkada yang lalu, alhamdulillah kita kemudian mendapat izin dari bapak Mendagri untuk menggelar pemilihan lurah secara e-voting pada tanggal 20 Desember 2020 kemarin,” ungkap Sri Purnomo.

Sri Purnomo berharap para Lurah yang baru dilantik tersebut, ke depannya bisa merekatkan kembali hubungan antar masyarakat yang sempat merenggang sebab lamanya masa kampanye. Menurutnya seluruh hasil proses demokrasi Pillur telah ditentukan pada 20 Desember yang lalu. Maka Bupati Sleman berharap para Lurah harus bisa merangkul dan melayani seluruh masyarakat di kalurahan masing-masing.

Sri Purnomo juga menghimbau para Lurah terlantik untuk memberikan perhatian lebih terhadap penanganan Covid-19 di daerah masing-masing. Termasuk dampak yang diakibatkan oleh pandemi, khususnya di bidang ekonomi. Para Lurah. Lanjutnya, harus mampu menggerakkan kembali roda perekonomian demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Alokasi anggaran selain untuk infrastruktur, siapkan sebagian dalam rangka untuk menggerakkan sektor ekonomi, untuk menumbuhkan kegiatan-kegiatan pemberdayaan masyarakat. Maka dari situ nanti akan muncul kekuatan ekonomi dari bawah,” jelas Sri Purnomo. (*)