Pemkab Sleman Studi Banding Pariwisata ke Banyuwangi

Setiap tempat adalah destinasi dan setiap kegiatan adalah atraksi.

Pemkab Sleman Studi Banding Pariwisata ke Banyuwangi
Asisten Sekda III Eka Suryo Prihantoro (paling kiri) memberikan cenderamata kepada Sekda Pemkab Banyuwangi Mujiono, disaksikan Asisten Sekda II Haris Martapa (paling kanan), Selasa (2/7/2024). (nila hastuti/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, BANYUWANGI -- Pesona destinasi wisata di Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur dinilai memiliki kemajuan yang pesat. Apalagi didukung dengan pemberdayaan terhadap UMKM yang mampu mendongkrak perekonomian masyarakat kecil.

Dari keberhasilan itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman tertarik melakukan studi banding pengembangan sektor priwisata dan pemberdayaan UMKM ke Kabupaten Banyuwangi, Selasa (2/7/2024).

Jajaran Pemkab Sleman dipimpin oleh Asisten Bidang Administrasi Umum (Assek III), Eka Suryo Prihantoro S Si M Kom. Kunjungan ini bertujuan untuk studi banding pengembangan pariwisata dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Rombongan dari Sleman diterima Sekretaris Daerah Banyuwangi, Ir Mujiono M Si, di Kantor Bupati Banyuwangi.

Turut hadir Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Assek II) Sleman R Haris Martapa SE MT, Kepala Dinas Pariwisata Sleman Ishadi Zayid SH, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Tina Hastari serta Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan Drs Rasyid Ratnadi Sosiawan M Si. Kunjungan kali ini juga disertai 25 wartawan yang bertugas di Kabupaten Sleman.

Studi banding Pemkab Sleman ke Kabupaten Banyuwangi, Selasa (2/7/2024). (nila hastuti/koranbernas.id)

Eka Suryo menyampaikan pesan dari Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo yang menekankan pentingnya sektor pariwisata. Apalagi, pariwisata menyumbang 30 persen atau sekitar Rp 353 miliar terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sleman tahun 2023.

Saat ini di Sleman telah terbentuk 80 desa wisata yang terdiri dari 12 desa wisata berstatus mandiri, 17 desa wisata berstatus maju dan 18 desa wisata dengan status berkembang sedangkan 33 desa wisata lain berstatus rintisan.

“Destinasi wisata Sleman sebanyak 54 obyek wisata dan 142 hotel berbintang. Selain itu, terdapat 109.000 UMKM di Sleman," jelas Eka Suryo.

Sekda Banyuwangi Mujiono menyampaikan beberapa program unggulan Banyuwangi. "Kami memiliki program Bungadesa, di mana bupati bekerja dan memberikan pelayanan langsung di desa-desa untuk memeriksa kondisi pendidikan, perekonomian, kesehatan, perkebunan. Kami juga dikenal dengan julukan The Sunrise of Java yang menginspirasi kami untuk bekerja lebih awal dan lebih cepat dibandingkan kabupaten lain," jelasnya.

Potensi pariwisata

Menurut Mujiono Banyuwangi, dengan luas wilayah 3.900 km persegi dan populasi 1,7 juta jiwa memiliki berbagai potensi pariwisata. "Kami memiliki Gunung Ijen, garis pantai sepanjang 175 km, hutan utara dan barat, serta perkebunan kopi dan cokelat PTPN XI dan XII. Kebudayaan kami yang khas termasuk tarian Gandrung dan kuliner seperti rujak soto dan nasi tempong," tambah Mujiono.

Dia menekankan pentingnya ecotourism dan sporttourism di Banyuwangi. "Setiap tempat adalah destinasi, dan setiap kegiatan adalah atraksi. Kami mengembangkan sporttourism dan memiliki 79 event dalam Banyuwangi Festival yang berlangsung dari Januari hingga Desember 2024," kata dia.

Selain itu, Banyuwangi juga fokus pada peningkatan infrastruktur dan teknologi informasi untuk mendukung pariwisata dan UMKM. "Kami menargetkan wisatawan menginap 3 hari 2 malam, yang akan memberikan dampak positif bagi UMKM. Ada program pendampingan, pelatihan bahkan subsidi ongkir gratis untuk produk UMKM bekerja sama dengan Kantor Pos Indonesia," ungkapnya.

Kunjungan kali ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kedua Kabupaten dalam mengembangkan sektor pariwisata dan UMKM serta memperkuat kerja sama antardaerah. (*)