Pembicara Syawalan Trah Marto Ikromo Seorang Pendeta

Trah Marto Ikromo sudah masuk generasi keempat menginjak kelima dan tersebar di seluruh nusantara.

Pembicara Syawalan Trah Marto Ikromo Seorang Pendeta
Pendeta Supranjono Eko Raharjo saat acara Syawalan Trah Marto Ikromo di Temon Kulonprogo, Sabtu (13/4/2024). (anung marganto/ koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, KULONPROGO -- Seduluran saklawase menjadi hal yang terpenting pada Lebaran Idul Fitri, yang dimaknai pulang ke rumah untuk berkumpul dan bersilaturahmi.

Inilah pesan saat berlangsung pertemuan Trah Marto Ikromo di Kalurahan Kulur Kapanewon Temon Kulonprogo, Sabtu (13/4/2024) sore.

Pendeta Supranjono Eko Raharjo sebagai salah seorang anggota Trah Marto Ikromo bertindak sebagai pembicara hikmah syawalan pada acara Syawalan Keluarga Trah Marto Ikromo itu.

Ini merupakan sesuatu yang unik serta menjadi khasanah toleransi bagi umat beragama, bahwa syawalan merupakan budaya bangsa. Jadi, syawalan menjadi milik seluruh bangsa Indonesia dan kegembiraannya dinikmati seluruh umat beragama.

“Dalam Syawalan/Lebaran biasanya tersedia kupat, yang dalam kupat janure tuwa itu berarti bahwa menawi lepat nyuwun pangapura,” ungkap Supranjono.

Anggota Trah Marto Ikromo berfoto bersama. (istimewa)

Lebih lanjut dia menerangkan sajian istimewa lainnya yakni pecel karena dalam pecel penuh dengan warna. Terdapat kacang panjang dimaknai umur panjang penuh dengan makna, rezeki yang lancar juga punya kesabaran.

“Dalam pecel juga ada bayem yakni sak obah-obahe bisa membuat ayem. Di sini dimaknai bahwa di dalam hidup berkeluarga, kepala keluarga harus bekerja atau berkarya agar anggota keluarga bisa menjadi tenang,” ungkapnya.

Sedangkan buah timun mengandung makna awake dhewe setiti ora ngalamun.

“Ini penting untuk keberlangsungan dalam hidup di keluarga agar dapat membelanjakan/mengatur  uang dengan baik. Agar tujuan keluarga dalam memenuhi kebutuhannya dapat tercapai dengan baik.  Jadi makan pecel yang macem-macem sayuran ini punya filosofi yang mendalam,” jelasnya.

Pada akhir pidatonya Supranjono Eko Raharjo mengajak kerukunan yang telah terjaga dengan baik dapat dipertahankan. Ini sebagai tanda keluarga Mbah marto Ikromo merupakan pebisnis tingkat desa pada masanya yang patut diteladani keuletannya.

ARTIKEL LAINNYA: Puncak Arus Mudik di Daop 6 Yogyakarta Bergeser

“Selamat merayakan hari raya Idul Fitri 1445 Hijriah untuk umat beragama Islam dan selamat memperingati kemenangan pada Paskah 2024 bagi keluarga Nasrani,”tandasnya.

Ketua pelaksana Trah Marto Ikromo, Dian Korprianing Nugraha, menyampaikan kegiatan ini adalah sebagai wujud silaturahmi antarsesama anggota agar kelak sesama anggota trah dapat saling mengenal.

“Persaudaraan dari anggota Trah Marto Ikromo saat ini sudah masuk pada generasi keempat menginjak generasi kelima dan tersebar di seluruh Nusantara dengan berbagai profesi. Terpenting adalah kekompakan anggota trah tanpa melihat status sosial maupun profesi masing-masing anggota,” tegasnya.

Hadir dalam acara tersebut Hajjah Suhartini selaku sesepuh Trah Marto Ikromo, Ketua Umum Partono, Bendahara Umum Edi Supriyanto serta Wakil Ketua Sunarti. (*)